Mohon tunggu...
Muhammad Fikri Rizaldi
Muhammad Fikri Rizaldi Mohon Tunggu... Teknisi - penulis abal-abal

pendosa yang Allah tutupi aibnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Rindu

21 Oktober 2017   18:39 Diperbarui: 21 Oktober 2017   18:47 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lelah letih seharian bekerja,
tak memberatkan langkahmu menyusuli anakmu
yang masih asik bermain bola
menjelang adzan maghrib tiba.

lelah letih seharian bekerja,
tak menyusutkan semangatmu
membantu mengerjakan tugas sekolahku
dan mengajariku bila esok hari ada ujian.

kau yang tak pernah bosan mengingatkan dan memastikan
anakmu belajar dengan benar selepas makan malam.
Meski akhirnya hasil belajarku tak memuaskanmu
dan tak jarang membuatmu kecewa.

*

Mah, pah..
kini anakmu beranjak dewasa,
dunia menuntutku terus bergerak,
hal yang membuatku terpisah jauh darimu.

waktu kian membatasi kebersamaan kita.
terbentang dari ratusan kilo jauhnya,
aku ingin berkata
Mah, pah.. aku rindu.

aku rindu menatap senyum  indahmu.
aku rindu melihat gelak tawa bahagiamu.
aku rindu mendengar candaan sederhanamu.
aku rindu setiap kebersamaan denganmu.

Mah, pah.. aku rindu.

Sehat selalu mah, pah
Barakallah fiikum

Muhammad Fikri Rizaldi
Cileungsi, 21 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun