Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aku Rindu

21 Oktober 2017   18:39 Diperbarui: 21 Oktober 2017   18:47 770 0
Hidup itu pilihan.
Tapi, kita tidak bisa memilih
darimana kita terlahir
untuk hidup di dunia.

Qadarullah.
beruntung dan bersyukur
aku terlahir dari kalian,
Mah, pah.

*

Mah..
terlahir dari rahimmu adalah anugerah,
kau yang setiap saat memperhatikanku tanpa lelah,
hingga kasih sayangmu tak pernah terbantah.

Semasa anakmu ini bayi,
Seringkali kau harus tetap terjaga hingga larut,
hanya karena tangis kerasku yang membangunkan lelapmu,
lalu berusaha menenangkanku yang tak henti merengek.

mah..
betapa hebat sabarmu
terus mengejar-ngejar anakmu
yang tak henti berlari menghindar tak mau makan.

bahkan, semasa kita duduk makan bersama,
didepan masakan yang tak sebentar kau buat,
kau seolah menjadi orang yang tak pernah lapar,
merelakan setiap sisa makanan dihabiskan oleh anakmu.

betapa hebat sabarmu,
entah seberapa sering perintahmu
yang kujawab "nanti",
dan akhirnya kau sendiri yang melakukannya.

*

Pah..
aku bangga punya panutan sepertimu.
mengajariku sebuah pelajaran hidup,
membimbingku apa arti tanggung jawab.

lelah letih seharian bekerja,
tak memberatkan langkahmu menyusuli anakmu
yang masih asik bermain bola
menjelang adzan maghrib tiba.

lelah letih seharian bekerja,
tak menyusutkan semangatmu
membantu mengerjakan tugas sekolahku
dan mengajariku bila esok hari ada ujian.

kau yang tak pernah bosan mengingatkan dan memastikan
anakmu belajar dengan benar selepas makan malam.
Meski akhirnya hasil belajarku tak memuaskanmu
dan tak jarang membuatmu kecewa.

*

Mah, pah..
kini anakmu beranjak dewasa,
dunia menuntutku terus bergerak,
hal yang membuatku terpisah jauh darimu.

waktu kian membatasi kebersamaan kita.
terbentang dari ratusan kilo jauhnya,
aku ingin berkata
Mah, pah.. aku rindu.

aku rindu menatap senyum  indahmu.
aku rindu melihat gelak tawa bahagiamu.
aku rindu mendengar candaan sederhanamu.
aku rindu setiap kebersamaan denganmu.


Mah, pah.. aku rindu.

Sehat selalu mah, pah
Barakallah fiikum

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun