Mohon tunggu...
Fikri Zakia Qoimul Haq
Fikri Zakia Qoimul Haq Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Konsultan Pendidikan, Parenting

Jadilah manusia yang bermanfaat untuk ummat. Ingin hubungi penulis? email : fikri.players@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Harga BBM Naik, Membeli Kendaraan BBM atau Listrik

20 September 2022   12:40 Diperbarui: 20 September 2022   13:25 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setahun ini, sudah berapa kali pemerintah menaikkan harga BBM. Jawabannya sudah jelas dengan data yang akurat para pembaca juga sudah tahu. Di belahan Indonesia manapun hal ini juga menjadi dilematis, mengingat rakyat Indonesia cukup sensitif dengan harga-harga. Akhirnya hari ini BBM yang ramai adalah BBM bersubsidi.

Antrean panjang mengular untuk membeli pertalite di SPBU-SPBU sampai hari ini masih terjadi. Yang semula membeli pertamax, dengan harga pertamax yang cukup tinggi maka mereka beralih ke pertalite. Coba lihat berapa kendaraan yang antri di bagian pertamax, sangat sedikit sekali. Itu menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia yang terbilang memiliki penghasilan yang rendah.

Ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk terus menjadikan kebijakan-kebijakannya menjadi jelas, tertuju dan berpihak kepada rakyat. Alasan apapun termasuk subsidi yang tidak tepat sasaran tentunya juga harus menjadi bahan evaluasi terkait distribusi BBM. Pemerintah harus punya sistem yang akurat agar BBM subsidi tepat sasaran jika alasannya bahwa BBM subsidi tidak tepat sasaran. 

Semarak Kendaraan Listrik

Para marketer kendaraan listrik juga telah merambah ke jantung masyarakat. Disisi lain menggunakan kata-kata bahwa kendaraan listrik lebih irit dari kendaraan BBM, dalam sisi yang lain juga menyebutkan kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan,  tentunya menjadi daya tarik sendiri. Belum lagi dengan harga BBM yang mahal bisa jadi mereka beralih ke kendaraan listrik.

Tapi tentu membeli kendaraan listrik terutama mobil harusu mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Bagi kalangan menengah harus merogoh kantong lebih dalam untuk membeli mobil listrik. Tapi bagi kalangan atas mobil listrik cukup bisa dijangkau untuk dibeli.

Monopoli Pemerintah

BBM dan listrik adalah komoditas monopoli pemerintah dalam perusahaan BUMNnya. Sudah tidak terelak lagi, karena pemerintah telah menguasainya dari hulu hilir sampai dalam ranah kebijakan. Kalau sudah ranah perusahaan BUMN maka yang ada dipikirkan adalah keuntungan semata. Pola fikirnya bagaimanapun caranya agar mendapatkan surplus, bukan defisit. 

Di masa yang akan datang jika benar-benar banyak orang memakai kendaraan listrik. Maka bisa jadi nanti pemerintah akan memainkan harga BBM dan listrik secara bersamaan. Yang nantinya juga akan mempengaruhi konsumsi listrik di rumah-rumah rakyat Indonesia. Belum lagi kita berfikir tentang manajemen PLN yang belum baik, sehingga beberapa pelanggan mengeluhkan denda yang mencapai angka nominal puluhan juta rupiah.

Maka dari itu perlunya kita berfikir dan memilih pemimpin yang berfikir dan bekerja untuk rakyat. Untuk hari ini marilah kita menikmati segala kebijakan pemerintah dan tentunya membuat pola keuangan kita lebih sehat lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun