Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keanehan yang Terjadi Saat Pertama ke Luar Negeri

13 Maret 2020   15:25 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:17 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertama kali ke Singapura dok : Pribadi

Pengalaman pertama kali ke luar negeri memang hampir tidak bisa dilupakan oleh siapapun termasuk saya. Jadi, negara pertama yang saya kunjungi adalah Macau, Hong Kong, dan Singapura.

Negara-negara tersebut hingga kini termasuk dalam negara yang diwaspadai akibat meningkatnya kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona yang berasal dari daratan Cina.

Dari yang saya baca di beberapa media luar negeri, hingga tanggal 14 Februari 2020 saja sudah ada korban jiwa hingga 1.370 orang di seluruh dunia akibat virus mematikan yang diduga menyebar dari hewan liar kepada manusia.

Dugaan tersebut berasal dari kelelawar dan ular, tetapi belum ada kepastian dari hewan jenis apa yang menyebarkannya.
Jauh sebelum kejadian virus corona merebak, pengalaman pertama kali naik pesawat itulah yang membuat saya terkesima sekaligus waspada.

Dengan menumpang sebuah maskapai penerbangan asing, negara pertama yang dijadikan tempat transit adalah Malaysia. Saat tiba di bandara dan sebelum transit, pramugari sudah menyemprotkan kepada seluruh penumpang yang hendak turun. Saya pikir ini semacam SOP yang wajib dilakukan ketika memasuki negara asing.

Awalnya saya merasa hal tersebut cukup berlebihan. Namun, dengan tingkat kewaspadaan terhadap penularan virus yang kini menjadi ketakutan berbagai negara, apa yang dilakukan tersebut sebenarnya belum cukup. Terlebih saat ini beberapa bandara yang sudah menjadi pintu masuk ke negara dipasangi beberapa alat pemindai suhu tubuh manusia.

Pengalaman itulah yang membuat saya merasa nyaman sekaligus waspada terhadap penularan virus di beberapa tempat terutama bandara dan di dalam pesawat itu sendiri.

Terus terang saja, sejak berkunjung ke Macau dan Hong Kong memang tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan secara berlebihan meski saat itu pun saya belum memikirkan perlindungan kesehatan jika ada kejadian yang tidak diharapkan.

Tetapi, dengan merebaknya berbagai berita yang ada, penting bagi kita yang ingin bepergian ke luar negeri memberikan proteksi lebih untuk menghindari hal yang tidak diinginkan serta sebagai antisipasi jika kita memang tertular atau terjangkit dengan beberapa penyakit mulai dari flu biasa hingga virus corona.

Sebenarnya ada beberapa antisipasi yang perlu dilakukan terutama bagi para pelancong yang memiliki tujuan liburan ke luar negeri terutama ke Singapura.

Hingga saat ini saja, Singapura sudah meningkatkan status kewaspadaan terhadap kasus Corona ke level oranye, satu level di bawah mewah yang artinya kejadian tersebut sudah merupakan kejadian luar biasa.

Berfoto di Merlion Park, Singapura. Dok : Pribadi
Berfoto di Merlion Park, Singapura. Dok : Pribadi
Seperti dilaporkan beberapa media, ada sekitar 58 kasus warga yang terinfeksi dengan virus Corona. Kasus warga yang terjangkit virus Corona di Singapura pun berbeda dengan yang terjadi di Wuhan, Cina.

Beberapa orang yang terjangkit di Cina diberitakan berusia di atas 60 tahun dan memiliki kondisi imun atau kondisi fisik yang lemah.
Namun, dengan konfirmasi warga yang terjangkit di Singapura berusia lebih rendah yaitu antara 30 sampai dengan 37 tahun. Dengan begitu, tingkat kewaspadaan memang harus lebih ditingkatkan terutama bagi frequents flyers atau orang yang memang sering bolak bali ke luar negeri karena urusan bisnis atau berlibur sekalipun.

Singapura sebagai salah satu destinasi wisata yang paling sering dikunjungi WNI benar-benar bukan hanya terpukul dari sisi wisata. Terlebih saat ini Singapura ditetapkan sebagai negara peringkat kedua setelah Cina yang memiliki jumlah pasien Corona terbanyak setelah Cina.
Padahal negara cantik seperti Singapura ini menjadi salah satu destinasi impian bagi para traveler pemula asal Indonesia.

Bagi saya sebenarnya bisa saja tetap melanjutkan perjalanan ke Singapura tetapi dengan berbagai pengetahuan yang cukup tentang virus corona, penyebaran, serta gejalanya. 

Beberapa informasi memang cukup berlebihan sehingga kita perlu menyaringnya dengan benar. Beberapa pencegahan penularan virus corona yang bisa dilakukan seperti:

  1. Sering cuci tangan sebelum makan menggunakan sabun atau antiseptik.
  2. Menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek.
  3. Menjaga kesehatan tubuh dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah supaya imun tubuh juga meningkat.
  4. Waspada kontak dengan hewan liar apalagi mengkonsumsinya secara mentah.
  5. Tetap seimbang antara olahraga 30 menit perhari dan juga istirahat yang cukup dengan tidur 8 jam perhari.
  6. Jika merasa batuk dan pilek disertai dengan sesak nafas jangan segan untuk segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.  

Selain pencegahan melalui edukasi tersebut, kita juga perlu melindungi diri dengan proteksi asuransi. Misalnya dengan mempertimbangkan beberapa asuransi kesehatan terbaik.

Perlu diketahui bahwa tidak semua asuransi kesehatan memberikan jaminan terhadap beberapa penyakit tertentu. Belum lagi dengan jangkauan yang terbatas. Oleh karena itu, penting untuk memahami asuransi kesehatan yang akan kita pilih.

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi
Salah satu asuransi kesehatan terbaik yang direkomendasikan teman misalnya seperti Asuransi Kesehatan Sun Medical Platinum dari Sun Life Indonesia. 

Manfaatnya sudah cukup membuat kita merasa aman dan nyaman jika memang terpaksa harus bepergian ke luar negeri.Produk ini memberikan perlindungan yang komprehensif, termasuk pelrindungan terhadap Virus Corona. Berikut ini adalah beberapa keunggulan diberikan oleh Asuransi Kesehatan Sun Medical Platinum:

Memberikan perlindungan mulai dari awal diagnosa, perawatan inap dalam dan luar negeri hingga rawat jalan setelahnya.
Memiliki plan Coverage yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari: Indonesia & Malaysia (Plan S), Indonesia, Malaysia & Singapura (Plan A), seluruh Asia (Plan B) hingga ke seluruh dunia (Plan C).

Produk Sun Medical Platinum ini adalah asuransi kesehatan pertama di Indonesia yang memberikan manfaat perawatan akibat efek samping kemoterapi dan terapi pemulihan seperti terapi wicara dan okupasi.

Usia masuk untuk produk ini yaitu minimal 3 bulan dan maksimal 70 tahun dengan masa perlindungan hingga nasabah berusia 100 tahun.
Sun Medical Platinum juga menanggung akomodasi bagi pendamping pasien saat dirawat di rumah sakit. Jika nasabah mendapatkan perawatan di rumah sakit di luar negeri, pendamping akan mendapatkan biaya akomodasi di hotel.

Semua pembayaran bersifat cashless sehingga sangat praktis dan memudahkan nasabah tanpa harus khawatir tidak akan diterima oleh pelayanan kesehatan di dalam maupun di luar negeri.

Pastikan saat melakukan pendaftaran benar-benar terbebas dari virus corona agar polis bisa disetujui.

Beberapa tips tersebut memang hal yang bisa dilakukan sebagai upaya preventif. Terlebih lagi saat ini Indonesia masih bisa terlindungi dari virus corona meski beberapa tetangga sudah terdampak secara langsung seperti Singapura.

Harapannya tentu saja kasus virus corona ini segera berakhir sehingga bisa kembali normal sehingga perekonomian dan pariwisata dalam dan luar negeri kembali bergairah lagi tanpa ada rasa khawatir apalagi dengan adanya proteksi yang diberikan oleh Sun Life Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun