Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Amien Sebut Jokowi Berwatak Otoriter Sebetulnya Membicarakan Prabowo

21 Januari 2019   11:09 Diperbarui: 21 Januari 2019   11:33 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais / Tribunnews.com

Jika ingin melihat orang yang marahnya sudah sampai ke ubun-ubun, lihatlah komentar-komentar Amien Rais lewat media. Ketua Majelis Kehormatan PAN ini seperti tak henti-hentinya berkomentar julid terhadap Jokowi. Ada saja komentar-komentar pedasnya tentang Jokowi.

Amien bahkan menyebut bahwa pemerintahan Jokowi ini otoriter dan lebih militer dari Prabowo. Lho, kalau dianggap lebih tegas dari Prabowo bagus dong kalau gitu. Berarti pilihan pak Amien ini sudah tepat kan? Kalau ada yang lebih tegas, ngapain cari yang lain?

Bapak Reformasi yang sempat disebut-sebut sebagai lokomotif reformasi ini memang seperti tak lelah untuk merecoki kondisi politik di Indonesia yang makin semrawut dengan drama hoaks. Meskipun bersahabat erat dengan Buya Syafii Maarif, Amien justru kini bersikap bertolak belakang sebagai bapak bangsa tersebut.

Buya Syafii berkomentar apa adanya. Tak pernah sampai mengomentari Prabowo ataupun Sandiaga Uno dengan cara yang amat tendensius. Beda dengan Amien Rais. Sepertinya kehidupan Amien Rais sehari-harinya hanya diisi dengan mendawamkan keburukan-keburukan Jokowi.

Tuduhan Amien bahwa pemerintahan Jokowi otoriter sebetulnya tak perlu ditanggapi secara serius. Wong Indeks Demokrasi Indonesia tahun dari tahun 2015 sampai 2017 cukup positif dan terus meningkat setiap tahunnya.

Jika dilihat dari tabel yang ada, indeks Demokrasi Indonesia pada tahun 2015 memiliki skor 65, kemudian naik pada tahun 2016 dengan skor 68 dan pada tahun 2017 menjadi 70. Dari data yang dilansir dari BBC.com ini jelas membantah tuduhan bahwa pemerintahan Jokowi otoriter.

Sumber : bbc.com
Sumber : bbc.com
Sikap otoriter itu justru tercermin pada Prabowo, calon presidennya pak Amien Rais. Prabowo tercatat dua kali melangkahi perintah atasan. Pertama, kisahnya diceritakan Sintong Panjaitan dalam bukunya Perjalanan Seorang Prajurit Komando (2009).

Prabowo saat itu menyuruh pasukannya bersiaga tanpa sepengetahuan Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi atasannya. Prabowo menduga bahwa L.B.Moerdani akan melakukan kudeta. Belakangan setelah diusut oleh Luhut, dugaan Prabowo tersebut meleset.

Bukan kali itu saja Prabowo bersikap otoriter. Sikapnya yang mau seenaknya sendiri itu akhirnya menutup karirnya dalam dunia militer. Saat pergantian kepemimpinan dari Presiden Soeharto kepada wakilnya BJ Habibie, Prabowo pernah menyiagakan pasukan Kostrad tanpa sepengetahuan dari pucuk pimpinannya.

Sikap Tegas Habibie Hentikan Prabowo

Untunglah Habibie tegas dengan ancaman tersebut. Dan terbukti bahwa kini Prabowo memang sangat ambisius sekali untuk meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Entah apa jadinya jika saat itu Habibie tunduk pada Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun