Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pacaran Sama dengan Ta'arufan? (Opini Menanggapi Pernyataan Habieb Husein Ja'far)

4 Mei 2022   10:00 Diperbarui: 5 Mei 2022   08:01 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

“Lihatlah dia (perempuan itu), sesungguhnya melihat itu lebih pantas (dilakukan) untuk dijadikan lauknya cinta untuk kalian berdua."


2. Seorang lelaki melihat sendiri wanita yang dituju dengan syarat batasan yang tidak tertutup yaitu wajah dan telapak tangan.

Beberapa hal yang dapat diketahui ketika bertemu secara langsung, yakni kecantikannya dan kesuburan badannya dengan melihat wajah dan telapak tangan serta postur tubuhnya.

VISI DALAM MENJALIN SEBUAH HUBUNGAN

Bila hidup di dunia tanpa memiliki visi maka kita akan hidup dalam ke-sia-siaan. Artinya, dalam hidup kita harus memiliki visi. Banyak orang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya tanpa sebab diakibatkan tidak memiliki visi dan tidak bisa mengambil makna hidup yang sesungguhnya.

Dalam hubungan-pun kita harus memiliki visi. Visi tersebut merupakan hal fundamental yang harus kita jadikan prinsip bersama. Visi setiap hubungan seseorang pasti berbeda satu sama lainnya. Penulis disini mencoba untuk menuliskan visi yang menjadi tolok ukur (hal fundamental) dalam menjalin sebuah keterikatan dengan siapapun.

Dalam Hadits Qudsi, menjelaskan bahwa, Allah SWT Berfirman:

"Aku mencintai orang yang saling mencintai karena-Ku. Aku mencintai orang yang saling berteman karena-Ku. Aku mencintai orang yang saling mengunjungi karena-Ku. Aku mencintai orang yang saling mengeluarkan harta karena-Ku".

Inilah visi dalam menjalin sebuah hubungan dengan siapapun itu. Hubungan, kedekatan, keterikatan dengan siapapun harus dilandasi karena Allah SWT. Memiliki hubungan bukan karena kita kesepian, memiliki hubungan bukan karena memang sudah umurnya, memiliki hubungan bukan untuk pemuas hawa nafsu belaka, tapi hubungan yang baik adalah memiliki hubungan yang di ridhoi oleh-Nya, yaitu hubungan yang ada dikarenakan hubungan karena Allah SWT. Hubungan tersebut bisa didapat bila kita mendapati orang yang se-visi dengan kita terkait ranah keimanan, ketaqwaan dan amal sholeh.

Sama seperti Zulaikha, Zulaikha mencintai Yusuf, tetapi ketika Zulaikha mencintai Yusuf dan mengejarnya terus menerus (karena menuruti hawa nafsunya saja) Allah bukannya mendekatkannya tapi bahkan menjauhinya. Setelah itu Zulaikha mengubah strategi, Zulaikha tidak mengejar Yusuf lagi melainkan yang Zulaikha kejar adalah Allah SWT (mengejar Penciptanya). Ketika Zulaikha mengejar cinta Allah SWT, ternyata secara tak terduga Allah SWT mendekatkan Zulaikha dengan Nabi Yusuf. Inilah bukti bahwa bila kita mencintai seseorang yang kita cintai coba pertanyakan kembali apakah cinta karena orang tersebut saja? Atau jangan-jangan cinta karena menjadi ajang pemuas hawa nafsu belaka? Mari ubah persepsi ini dengan mencintai seseorang karena-Nya, karena mengaggumi Penciptanya, karena menginginkan ridho-Nya, karena ingin menyempurnakan ibadah kepada-Nya. Bukan karena ingin memuaskan hawa nafsu, bukan karena ingin sebagai ajang agar tidak kesepian, bukan karena ingin agar terlihat orang lain laku. Tapi harus karena-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun