Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pacaran Sama dengan Ta'arufan? (Opini Menanggapi Pernyataan Habieb Husein Ja'far)

4 Mei 2022   10:00 Diperbarui: 5 Mei 2022   08:01 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Apabila pantun yang di bawakan oleh tim pantun dari pihak pria tersebut disambut oleh pihak gadis, maka selanjutnya kedua orang tua gadis maupun pria akan memakaikan pacar (Inai) ke tangan pemuda dan gadis tersebut. Setelah menggunakan pacar di tangan keduanya, pemuda dan gadis tersebut sudah resmi dikatakan mereka berpacaran atau bisa dikatakan sudah memiliki hubungan yang dinamakan dengan pacaran untuk tujuan perkenalan yang goalsnya adalah untuk menikah.

Namun hubungan ini hanyalah tahap awal. Umur pacar kuku (Inai) yang di pasangkan di tangan kedua pasangan tersebut, pada umumnya berumur sekitar tiga bulan. Ketika pacar kuku tersebut luntur, sang pemuda diharuskan menemui pihak keluarga gadis untuk membicarakan hubungan selanjutnya. Apabila sang pria tidak kunjung datang ketika pacar tersebut sudah luntur, sang gadis berhak untuk memutuskan hubungan dengan pria tersebut.

Apabila sang pemuda datang ketempat gadis di waktu yang telah ditentukan (seumur pacar yang menempel di kuku), maka barulah akan berlanjut ke hubungan selanjutnya, yaitu lamaran. Pada saat lamaran itulah awal mula pembicaraan pernikahan dimulai.

DEFINISI TA'ARUF

Istilah taaruf ditemukan dalam Alquran surat Al-Hujurat ayat 13 dari kata "Arafa" yang berarti mengenal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taaruf adalah perkenalan. Kemudian, dalam konteks pernikahan, taaruf yang dimaksud ialah perkenalan dengan lawan jenis.

Ta'aruf antar lawan jenis merupakan sebuah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangka tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Taaruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang pemuda dengan pemudi Islam tetapi dengan catatan harus didampingi oleh pihak ketiga pada saat melangsungkan pertemuan. Hal ini karena bila kita menyendiri dengan pinangan akan menimbulkan perbuatan yang dilarang agama dan bernilai maksiat. Allah SWT telah melarang umat-Nya dari segala hal yang berkaitan dengan zina, meski sekadar mendekatinya dan tidak melakukan hal yang diharamkan tersebut.

Dalam Alquran surat Al Isra ayat 32, Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Akan tetapi, bila ditemani oleh salah seorang mahramnya untuk mencegah terjadinya perbuatan-perbuatan maksiat, maka dibolehkan.

Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki menyendiri dengan perempuan yang tidak halal baginya, karena ketiganya adalah setan.”

Artinya, kedekatan untuk saling mengenal satu sama lain itu dianjurkan agar tidak terjadi bias visi misi menikah dan mispersepsi pada saat menikah. Sekuat apapun iman seseorang bila kita terus mencari alasan untuk tidak mengindahkan perbuatan mendekati zina tersebut, maka kita bisa melihatnya hari ini banyak kasus orang yang berzina padahal dirinya terlihat alim, karena mereka tidak mengindahkan salah satu larangan Allah SWT yaitu "Mendekati Zina". Taaruf hukumnya adalah diperbolehkan, selama berada dalam koridor (tata cara) yang sesuai dengan syariat dalam agama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun