Mohon tunggu...
Fidiar_
Fidiar_ Mohon Tunggu... Penulis - Hello, welcome in this room. Enjoy and happy reading!

www.goresanpenakreatif.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Fantasi

22 Mei 2019   21:02 Diperbarui: 22 Mei 2019   21:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dunia Fantasi
Sepanjang perjalanan, huru hara manusia memenuhi area wahana permainan.

Di setiap sisi kanan dan kiri mereka berdesak-desakan. Katanya mereka suka dengan wahana roller coaster  yang mengundang teriakan.

Aku bertanya-tanya.
Kau mengangguk-ngangguk kepala saja.

Seperti boneka beruang yang dipajang dekat stir mobil ayahku, mengangguk-ngangguk saja tanpa tahu apa yang sedang dibicarakan ataupun ditanyakan.

Kau tak suka,bertutur panjang lebar
Kau hanya suka mendengar aku bertutur tentang laporan deadline tugasku yang belum usai.

Berkelana itulah favoritmu, kakimu seakan tak lelah berlari-lari kesana kemari mengantri wahana permainan yang ingin kau tunggangi.

Aku hanya berkhayal menatapmu seakan kau punya sayap,agar kau tak lelah berlari.

Otot kakimu bisa saja membengkak, semenit lagi.

Kau mengejutkanku kala kepalaku sedang dipenuhi dengan khayalan imajinasi.

Namun, kau tak mengurungkan niat untuk memberi alasan mengapa kita berada di dunia fantasi seperti ini.

Kau bertutur, karena aku suka berimajinasi kau menambahkan kembali bumbu imajinasi pada otakku kala kita berada di dunia fantasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun