Kita sering merasa aman karena punya KTP, kartu keluarga, bahkan data digital. Tapi kerapkali, ketika bencana datang atau maut mendekat, semua identitas itu bisa hilang dalam sekejap.
Wajah tak lagi bisa dikenali. Jari melepuh. Dompet entah ke mana.
Dalam keheningan kematian itulah, gigi muncul sebagai satu-satunya saksi yang masih bisa bicara.
Mengapa Gigi Bertahan?
Enamel gigi adalah jaringan paling keras di tubuh manusia. Ia tidak mudah terbakar, tidak cepat membusuk, dan tidak bisa diganti seenaknya.
Saat jenazah ditemukan dalam kondisi tak dikenal, dokter gigi forensik memeriksa susunan gigi, tambalan, bentuk rahang, dan mencocokkannya dengan rekam medis ante-mortem. Ini yang kita sebut dengan odontogram.
Dan dari situ, satu nama bisa dipulangkan. Satu keluarga bisa mendapatkan kepastian.
Identitas yang Rapuh
Di era digital, identitas kita bisa tercuri lewat satu klik. Tapi ironisnya, kita sering melupakan catatan fisik yang paling kokoh: status gigi.
Banyak orang tak pernah periksa gigi secara lengkap. Apalagi punya odontogram yang tersimpan. Akibatnya, ketika tubuh ditemukan, tak ada pembanding.
Dan nama pun hilang bersama waktu.