Mohon tunggu...
Fery Setiawan drg MSi
Fery Setiawan drg MSi Mohon Tunggu... Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kota Kediri Jawa Timur Indonesia

saya adalah seorang dokter gigi magister sains dengan keilmuan di bidang Forensik dan Odontologi Forensik. saat ini saya sebagai dosen di Institut Ilmu Kesehatan, Bhakti Wiyata di Fakultas Kedokteran Gigi di bidang Odontologi Forensik dan Forensik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Identitas itu Rapuh. Tapi Gigi Bisa Bertahan Lebih Lama dari Hidupmu

1 Agustus 2025   18:50 Diperbarui: 1 Agustus 2025   18:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Identitas Lebih Rapuh dari Gigi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kita sering merasa aman karena punya KTP, kartu keluarga, bahkan data digital. Tapi kerapkali, ketika bencana datang atau maut mendekat, semua identitas itu bisa hilang dalam sekejap.

Wajah tak lagi bisa dikenali. Jari melepuh. Dompet entah ke mana.

Dalam keheningan kematian itulah, gigi muncul sebagai satu-satunya saksi yang masih bisa bicara.

Mengapa Gigi Bertahan?

Enamel gigi adalah jaringan paling keras di tubuh manusia. Ia tidak mudah terbakar, tidak cepat membusuk, dan tidak bisa diganti seenaknya.

Saat jenazah ditemukan dalam kondisi tak dikenal, dokter gigi forensik memeriksa susunan gigi, tambalan, bentuk rahang, dan mencocokkannya dengan rekam medis ante-mortem. Ini yang kita sebut dengan odontogram.

Dan dari situ, satu nama bisa dipulangkan. Satu keluarga bisa mendapatkan kepastian.

Identitas yang Rapuh

Di era digital, identitas kita bisa tercuri lewat satu klik. Tapi ironisnya, kita sering melupakan catatan fisik yang paling kokoh: status gigi.

Banyak orang tak pernah periksa gigi secara lengkap. Apalagi punya odontogram yang tersimpan. Akibatnya, ketika tubuh ditemukan, tak ada pembanding.
Dan nama pun hilang bersama waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun