Mohon tunggu...
Fery Setiawan drg MSi
Fery Setiawan drg MSi Mohon Tunggu... Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kota Kediri Jawa Timur Indonesia

saya adalah seorang dokter gigi magister sains dengan keilmuan di bidang Forensik dan Odontologi Forensik. saat ini saya sebagai dosen di Institut Ilmu Kesehatan, Bhakti Wiyata di Fakultas Kedokteran Gigi di bidang Odontologi Forensik dan Forensik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antara Gigi dan Garis Takdir: Kisah-Kisah Identifikasi yang Tak Pernah Masuk Berita

24 Juni 2025   07:48 Diperbarui: 24 Juni 2025   07:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan sebuah ruangan sunyi. Di atas meja dingin, terbujur jenazah tanpa identitas. Tidak ada KTP, tidak ada keluarga yang mencari, hanya selembar tubuh diam yang tak lagi mampu menyampaikan kisahnya.

Namun, di balik bibir yang membeku, gigi-gigi masih berdiri kokoh. Diam, tetapi menyimpan riwayat hidup yang panjang: tambalan amalgam di usia dua puluhan, behel semasa SMA, mahkota gigi pasca kecelakaan kecil. Bagi publik, ini mungkin tidak menarik. Tapi bagi kami para dokter gigi forensik, di sanalah kisah dimulai.

Ketika Gigi Jadi Satu-satunya Harapan

Dalam dunia identifikasi, gigi berada di baris ketiga dari tiga metode primer DVI (Disaster Victim Identification) --- setelah sidik jari dan DNA. Tetapi ketika yang dua pertama tak bisa lagi diandalkan---karena terbakar, membusuk, atau hancur---tinggalah gigi yang bicara.

Saya pernah dilibatkan dalam simulasi DVI di mana hanya gigi yang bisa diandalkan. Dan dari situ saya belajar: tambalan kecil bisa jadi pembeda, dan ketelitian catatan medis dokter gigi bisa jadi pahlawan yang tak pernah disorot kamera.

Tapi Mengapa Tak Masuk Berita?

Selalu ada ruang untuk cerita pahlawan. Tapi entah kenapa, gigi tak pernah cukup seksi untuk dijadikan headline. Saat bencana terjadi, media berlomba memberitakan korban, tetapi nyaris tak ada yang mengulas bagaimana proses identifikasi dilakukan. Lebih sedikit lagi yang tahu bahwa salah satu penentu identitas adalah gigi yang mereka rawat selama bertahun-tahun.

Padahal, ada kisah kemanusiaan besar yang terpendam di sana. Tentang keluarga yang bisa tenang karena jenazah anaknya berhasil dikenali. Tentang relawan yang menyisir catatan gigi dari puluhan puskesmas. Tentang dokter gigi yang malam-malam memeriksa gigi jenazah tanpa nama.

Garis Takdir dan Ketepatan Data

Takdir bisa membawa siapa saja ke situasi paling sunyi: meninggal dalam bencana, tersesat tanpa identitas, atau ditemukan di pinggir jalan. Tapi manusia berhak atas satu hal: dikenali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun