Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Isu Pelecehan Seksual, Ketika Kuasa Hukum Tuan dan Nyonya Sambo Membangun Istana di Atas Pasir

18 Oktober 2022   10:59 Diperbarui: 18 Oktober 2022   14:09 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, terjadinya peristiwa tersebut tidak berdasarkan kesukarelaan korban atau non-konsensual.

Kedua, adanya relasi kuasa. Relasi kuasa itu bisa berupa hubungan kerja antara bawahan dan atasan, pihak superior terhadap individu yang inferior dalam hal status sosial maupun keadaan fisik.

Ketika dua unsur tersebut tak terpenuhi, artinya yang terjadi bukanlah pelecehan seksual. Dalam kasus Brigadir Josua, salah satu unsur yang tak terpenuhi adalah relasi kuasa.

Menurut logika umum, mana  lah mungkin seseorang yang perbedaan status sosial dan kepangkatannya bak bumi dan langit melakukan pelecehan seksual, pelaku berpangkat Brigadir Polisi melakukan pelecehan seksual terhadap korban  istri seorang Jenderal Polisi bintang dua.

Apalagi dalam sebuah organisasi yang memiliki hirarki seperti kepolisian yang begitu tegas dan jelas.

Ditambah lagi dengan aturan-aturan tak tertulis seperti yang terungkap dalam eksepsi Sambo kemarin, disebutkan sangat jelas adanya batasan bahwa seorang ajudan seperti Brigadir Josua atau pun yang lainnya tak bisa naik ke lantai dua tempat tuannya berada, tanpa izin sang tuan atau nyonya sendiri.

Artinya meskipun antara ajudan dan tuannya secara personal dekat, tetapi ada etika profesional yang membuat mereka tetap berjarak.

Dengan demikian, semakin tegas lah keberadaan hirarki tersebut. Hal ini semakin menguatkan kemustahilan seorang Josua yang ajudan melecehkan secara seksual terhadap sang nyonya, Putri Candrawathi.

Meskipun kemudian, untuk urusan relasi kuasa terkait pangkat dan jabatan ini, tim kuasa hukum Ferdy Sambo mencoba mengarahkannya menjadi relasi kuasa terkait fisik.

Di bagian lain eksepsinya, sosok Josua digambarkan memiliki tubuh yang besar, kuat, dan bersenjata. Sehingga membuka kemungkinan konsep relasi kuasa terjadi berdasarkan unsur fisik.

Namun, secara rasional kita semua pun berpikir, daya tarik spesial seperti apa yang dipancarkan Putri terhadap Josua, sehingga dirinya bisa gelap mata mengabaikan seluruh kemungkinan buruk yang akan menimpa "kehidupannya" seandainya ia melakukan pelecehan seksual terhadap istri bos besarnya tersebut, hanya dengan menggunakan kekuatan fisiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun