Pertama, terjadinya peristiwa tersebut tidak berdasarkan kesukarelaan korban atau non-konsensual.
Kedua, adanya relasi kuasa. Relasi kuasa itu bisa berupa hubungan kerja antara bawahan dan atasan, pihak superior terhadap individu yang inferior dalam hal status sosial maupun keadaan fisik.
Ketika dua unsur tersebut tak terpenuhi, artinya yang terjadi bukanlah pelecehan seksual. Dalam kasus Brigadir Josua, salah satu unsur yang tak terpenuhi adalah relasi kuasa.
Menurut logika umum, mana  lah mungkin seseorang yang perbedaan status sosial dan kepangkatannya bak bumi dan langit melakukan pelecehan seksual, pelaku berpangkat Brigadir Polisi melakukan pelecehan seksual terhadap korban  istri seorang Jenderal Polisi bintang dua.
Apalagi dalam sebuah organisasi yang memiliki hirarki seperti kepolisian yang begitu tegas dan jelas.
Ditambah lagi dengan aturan-aturan tak tertulis seperti yang terungkap dalam eksepsi Sambo kemarin, disebutkan sangat jelas adanya batasan bahwa seorang ajudan seperti Brigadir Josua atau pun yang lainnya tak bisa naik ke lantai dua tempat tuannya berada, tanpa izin sang tuan atau nyonya sendiri.
Artinya meskipun antara ajudan dan tuannya secara personal dekat, tetapi ada etika profesional yang membuat mereka tetap berjarak.
Dengan demikian, semakin tegas lah keberadaan hirarki tersebut. Hal ini semakin menguatkan kemustahilan seorang Josua yang ajudan melecehkan secara seksual terhadap sang nyonya, Putri Candrawathi.
Meskipun kemudian, untuk urusan relasi kuasa terkait pangkat dan jabatan ini, tim kuasa hukum Ferdy Sambo mencoba mengarahkannya menjadi relasi kuasa terkait fisik.
Di bagian lain eksepsinya, sosok Josua digambarkan memiliki tubuh yang besar, kuat, dan bersenjata. Sehingga membuka kemungkinan konsep relasi kuasa terjadi berdasarkan unsur fisik.
Namun, secara rasional kita semua pun berpikir, daya tarik spesial seperti apa yang dipancarkan Putri terhadap Josua, sehingga dirinya bisa gelap mata mengabaikan seluruh kemungkinan buruk yang akan menimpa "kehidupannya" seandainya ia melakukan pelecehan seksual terhadap istri bos besarnya tersebut, hanya dengan menggunakan kekuatan fisiknya.