Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Tak Akan Menjadi Negara Bangkrut Seperti Sri Lanka, Meski Tetap Harus Mewaspadai Stagflasi

15 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:32 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhasil, ketika ekonomi terguncang hebat, maka akan menggoyang sisi politik dan keamanan makanya kemudian rakyat marah, bahkan mereka menyerbu bangunan-bangunan vital yang milik pemerintah termasuk istana kepresiden Srilanka, akibatnya kekuasaan Presiden Gotabaya Rajapaksa pun runtuh.

Apakah Kejadian Seperti di  Srilanka Akan Terjadi Pada Indonesia?

Jika mengacu pada berbagai indikator ekonomi makro, kemungkinan Indonesia mengalami kondisi seperti Srilanka sangat jauh. 

Tingkat Inflasi Indonesia pada bulan Juni secara Year on Year (YoY) seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ada di angka 4,35 persen dan 3,19 persen jika di hitung year to date (Januari-Juni).

Angka inflasi Indonesia ini merupakan salah satu terendah dibanding banyak negara di dunia, bahkan masih lebih rendah dibanding Amerika Serikat yang inflasinya pada Juni 2022 tercatat 9,1 persen tertinggi sejak 1981.

Begitu pun dengan sejumlah Negara-Negara Uni Eropa, inflasi mereka mencapai 7 persen, sshingga membuat tingkat konsumsi mereka anjlok lumayan dalam.

Apalagi jika dibandingkan dengan Srilanka, inflasi di salah satu negara Asia Selatan tersebut pada bulan Juni 2022 mencapai 55 persen bahkan berpotensi mencapai 80 persen.

Indikator kedua, neraca perdagangan internasional Indonesia pada bulan Juni 2022 masih positif.

Booming harga komoditas akibat situasi politik yang tidak menentu sehingga menaikan harga bahan pangan dan energi seperti kelapa sawit dan batu bara menopang nilai ekspor Indonesia.

Indonesia memang menjadi net-importir bbm, tapi juga merupakan net eksportir CPO dan batu bara, dan harus diingat Indonesia masih mengekspor bbm meski dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan impornya.

Sementara Srilanka merupakan negara yang benar-benar mengimpor seluruh kebutuhan energinya.

Mereka pun tak memiliki kekayaan komoditas seperti Indonesia. Andalan perekonomian mereka pariwisata yang masih belum bisa bangkit akibat terhantam pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun