Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapa "Invisible Hand" di Balik Kengototan Anies Menyelenggarakan Formula E?

15 September 2021   12:39 Diperbarui: 15 September 2021   14:45 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Husein sendiri menurut pengakuannya seperti dilansir Majalah Tempo diajak masuk menjadi salah satu tim penyelenggara Formula E oleh Francis  Wanandi.

Francis ini merupakan keponakan Sofyan Wanandi, pengusaha besar Indonesia yanv sempat menjadi staf khusus JK di kantor Wakil Presiden.

Tak ada yang salah memang jika mereka berkiprah dalam hajatan formula E tersebut. Tetapi suka tidak suka dan diakui atau tidak keberadaan orang-orang deket JK dalam penyelenggaran formula E yang dibela mati-matian oleh Anies Baswedan ini menimbulkan spekulasi dari sejumlah pihak bahwa, perhelatan Formula E di Jakarta ini sebagai balas budi Anies Baswedan terhadap JK, lantaran telah mendukung dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Seperti diketahui, secara terang benderang JK dalam beberapa kesempatan  mengakui bahwa dirinya lah yang mengusulkan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI pada sejumlah Partai Politik saat Pilkada 2017 lalu.

"Tentu saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik, aman, dan moderat. Apalagi tentang Anies. Orang yang sangat moderat, didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi," ujar JK saat itu, seperti dilansir Liputan6.com.

Lebih jauh, untuk kebutuhan logistiknya pengusaha yang merupakan ipar JK Aksa Mahmud turut membantu pencalonan Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI saat itu.

Intinya ditilik alurnya ada tautan antara Anies Baswedan, circle-nya JK dan Penyelenggaran formula E ini.

Apakah  faktor balas budi ini ada dibalik kengototan Anies tetap menyelenggarakan formula E di Jakarta, bisa jadi itu hanya spekulasi walaupun bisa jadi juga ada kaitannya.

Mungkin seiring berjalannya waktu, kontroversi formula E dengan segala tetek bengeknya seperti apa isi dari MoU antara Pemprov DKI dan FEO bisa terkuak dan tak menimbulkan spekulasi yang menimbulkan sakwasangka.

Mungkin ada baiknya hak interpelasi itu bisa diwujudkan alih-alih ditolak, toh semuanya akan membuat sakwasangka itu terpatahkan kalau memang benar Formula E akan memberi kemasalahatan bagi masyarakat Jakarta dan Rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Kecuali memang ada hanky panky dalam prosesnya, jika tidak kenapa harus takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun