"Kami mohon maaf atas tayangan tersebut. Hal ini menjadi perhatian khusus dan telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk menjadi pembelajaran dan perbaikan ke depannya," tulis akun Instagram resmi Trans TV seperti dilansir Kompas.Com.
Pun demikian dengan pihak pendukung program acara BTS dan Kopi Viral mereka meminta maaf dalam akun resminya masing-masing.
Fenomena efektifitas gerakan publik seperti ini biasanya disebut " Cancel Culture"
Apa sih Cancel Culture ini?
Jika kita merujuk pada kamus Meriam Webster cancel culture adalah sebuah upaya publik untuk tidak lagi memberikan dukungan terhadap seseorang.
Seseorang ini biasa mereka yang berada di level high profile, seperti pejabat, tokoh atau kebanyakan para artis dan selebritis yang berkelakuan buruk, meskipun tak menutup kemungkinan masyarakat biasa pun bisa terkena aksi ini.
Fenomena cancel culture ini menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan serupa dengan pemboikotan, tetapi biasanya ajakan untuk melakukan pemboikotan ini menggunakan medium media sosial.
Nah, kasus penolakan terhadap Saipul Jamil ini merupakan salah satu praktek yang nyaris sempurna dari fenomena cancel culture.
Tekanan publik yang masif menghantam dari segala penjuru akhirnya berhasil  men- take down Saipul Jamil dari segala penampilannya dihadapan publik melalui dunia elektronik dan digital.
Menurut situs Voice of America, Fenomena ini sebenarnya sudah lama terjadi di Amerika Serikat. Mungkin kita masih ingat kasus pelecehan seksual terhadap puluhan aktris Hollywood oleh produsen kondang yang sangat berkuasa Harvey Weinstein.
Begitu kasus pelecehan seksual ini naik kepermukaan, warganet khususnya yang berasal dari AS ramai-ramai melakukan aksi "cancel" terhadap Weinstein hasilnya ia kini tersingkir dari dunia perfilman Hollywood dan harus berakhir dengan vonis 23 tahun penjara atas kasus multiple pelecehan seksual tersebut.