Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Virtual, Lebih Baik daripada Tidak Bukber Sama Sekali

25 April 2021   20:42 Diperbarui: 25 April 2021   21:08 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukber virtual menurut saya seperti tiada rotan akar pun jadi, daripada tidak bisa bukber secara tatap muka ya itulah yang paling bisa dilakukan oleh mereka yang memang merasa harus tetap melaksanakan bukber di tengah pandemi Covid-19.

Pandemi memang telah menciptakan kelaziman baru dalam banyak hal, termasuk dalam hal berbuka puasa bersama di bulan Ramadan.

Telah 2 kali Ramadan kita menjalani rangkaian ibadah puasa di tengah pandemi, pertama kali pada tahun 2020, dengan kondisi yang lebih ketat dibanding saat ini.

Tahun 2020 lalu, jangankan bukber, shalat tarawih dan tadarusan  di Mesjid dilarang oleh pemerintah. Hampir seluruh Mesjid diperintahkan untuk ditutup oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Tahun 2021 kondisinya lebih baik Shalat Tarawih masih bisa dilaksanakan di Mesjid dengan sejumlah pembatasan-pembatasan sesuai protokol kesehatan.

Meskipun secara resmi bukber tidak diperbolehkan, tetapi jika kita mengunjungi mall dan berbagai restauran di wilayah Jaboderabek, bukber secara "live" banyak dilakukan oleh masyarakat.

Lantas masihkah bukber virtual ini memiliki urgensi untuk dibahas jika kenyataannya seperti itu? Bisa jadi urgensinya masih sangat tinggi lantaran jika kita menganggap bukber virtual itu dianggap sepi bisa-bisa kasus Covid-19 melonjak tinggi.

Istilah bukber sendiri baru terkenal satu dekade belakangan, bukber merupakan kegiatan keberagamaan yang dibungkus kegiatan sosial.

Esensi dari bukber sendiri sebenarnya adalah silaturahmi, baik dengan keluarga besar, teman-teman, hingga kemudian dijadikan ajang menjalin hubungan bisnis oleh hampir seluruh institusi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Dalam situasi normal, saya bisa mendapat 2 hingga 3 undangan bukber  setiap hari kerja sepanjang Ramadan. 

Namun, setelah Covid-19 melanda undangan bukber secara langsung  sudah tak ada lagi, yang ada undangan bukber virtual meskipun hal itu pun sangat jarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun