Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Rocky Gerung Menakar Peluang Fadly Zon Menggantikan Edhy Prabowo, Menjadi Menteri KKP

1 Desember 2020   17:16 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:31 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Karena pragmatisme maka mesti digantikan dari Gerindra, ya kalau itu terjadi memang Fadly Zon yang pas gitu kan, sesuai bidangnya," ujar Rocky Gerung dalam Channel Youtube @RockyGerungofficial miliknya bertajuk "Fadly Zon Dilarang Masuk Kabinet Gantikan Edhy Prabowo"  yang diunggah Senin (30/11/20) kemarin.

Meskipun demikian, Rocky pun menyebutkan bahwa secara politik etis seharusnya Fadly Zon terlarang masuk Istana. 

Ya kita tahulah posisi Fadly Zon selama ini, ia merupakan salah satu orang yang paling getol mengkritik apapun kebijakan dan keputusan pemerintahan Jokowi.

Meskipun secara resmi Partai Gerindra dimana Fadly Zon bernaung adalah pendukung koalisi pemerintahan Jokowi jilid-2.

Sikap Fadly sama sekali tak menunjukan sikap seorang pendukung partai pemerintah. Sepertinya Gerindra menugaskan Fadly untuk tetap melakukan kritikan-kritikan pedas pada pemerintah Jokowi, meskipun secara kelembagaan partainya mendukung Jokowi.

Atas sikapnya tersebut, Fadly Zon bahkan menahbiskan dirinya sebagai Juru Bicara Rakyat, tanpa membawa embel-embel partai politik yang menaunginya.

Apakah kemudian sikap ini etis, ya secara etika politik sih seharusnya tak demikian tapi itulah politik. Jika kemudian dipermasalahkan Gerindra akan berkilah "itu kan pendapat pribadi bukan sikap resmi partai".

Dengan sikap dan posisi Fadly Zon seperti ini, saya rasa agak sulit ia bisa masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.

Akan menjadi aneh, jika Fadly kemudian menunduk-nunduk pada Jokowi, seseorang yang kerap ia nyinyiri. 

Tapi menurut Rocky yang juga merupakan kawan seperjuangan Fadli Zon dalam Pilpres 2019 lalu, jika Fadly dan Prabowo masuk ke dalam kabinet, integritas Gerindra sebagai sebuah partai akan tegak kembali.

"Prabowo dan Fadly nantinya akan menguasai media karena wajah mereka berdua akan memenuhi pemberitaan," tambahnya.

Mungkin saja Gerindra akan mendorong nama Fadly Zon sebagai pengganti Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, tapi sebagai end user,  Jokowi tentu saja bisa menolak individu yang disodorkan Gerindra jika dirinya merasa tak bisa bekerja sama dengan individu tersebut.

Apalagi, bisa saja Fadly Zon meskipun sudah menduduki kursi kabinet sikapnya tak berubah terus melakukan kritik dari dalam, yang nantinya akan menimbulkan kegaduhan dan ketidak kompakan dalam pemerintahan.

Lebih baik sih, jika memang Jokowi kembali menempatkan kader Gerindra di posisi Kementerian KKP, Gerindra menyodorkan nama lain di luar Fadly Zon, yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang cukup dalam mengelola sebuah kementerian.

Mungkin Sandiaga Uno yang kini menduduki posisi Wakil Ketua Umum Gerindra bisa ditawarkan menjadi pengganti Edhy Prabowo, dan Sandi kan sekarang memang tak sedang memegang jabatan resmi apapun.

Selain itu secara kapabilitas, dibanding Fadly Zon kemampuan Sandi dalam mengelola sebuah institusi rasanya jauh lebih baik, apalagi ia juga pernah punya pengalaman sebagai birokrat saat menjadi Wakil Gubernur DKI, 2017 hingga 2018 lalu.

Di akhir video-nya, Rocky pun menekankan jika Fadly Zon akhirnya yang sodorkan Gerindra, ia harus meminta izin kepada para konstituennya di Kabupaten Bogor.

"Sekarang kalau Fadli Zon pindah dari pengawas ke pemain dia mesti minta izin juga kepada konstituennya supaya ada etika. Kan enggak bisa Fadli Zon memindahkan suara konstituen dari parlemen ke kabinet," kata Rocky.

Biarlah Fadly Zon berada di alamnya, tak perlu diseret-seret masuk kabinet, walaupun seluruh keputusan pengangkatan menteri adalah hak Prerogatif Presiden, kalau Presiden Jokowi mau bisa apa kita...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun