Aku sering bayangin, gimana jadinya kalau suatu hari HP kita punya fitur notifikasi hati. Tiap kali kita bohongin diri sendiri, bakal ada notif yang bunyi, "Kamu nggak sekuat itu kok, gapapa nangis" atau "Berhenti pura-pura bahagia, ya." Lucu sih, tapi kayaknya perlu. Karena tanpa itu, kita makin jauh dari suara hati yang pelan tapi tulus.Â
Jujur, aku juga masih sering kejebak. Masih lebih milih buka TikTok daripada buka pikiran. Masih cari validasi di kolom komentar daripada di dalam diri sendiri. Tapi aku belajar pelan-pelan. Belajar buat nggak selalu harus ada suara di sekitar. Karena sesekali, sunyi itu penting. Bukan buat sepi-sepian, tapi buat denger lagi apa yang sebenarnya hati bisikkan.Â
Karena kalau terus-terusan kita sibuk ngejar notifikasi dunia, lama-lama suara hati itu cuma tinggal gema samar yang nggak kedengaran lagi. Dan kalau udah kayak gitu, kita bakal jadi manusia modern yang akrab sama keramaian digital, tapi asing sama dirinya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI