Mohon tunggu...
Fernando Couwandy
Fernando Couwandy Mohon Tunggu... This is nando here, what can i do for you?

Selamat membaca dan memahami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perbedaan Pendapat dan Persepsi dalam Berorganisasi

9 Maret 2022   07:49 Diperbarui: 9 Maret 2022   08:24 2459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

             Zaman sekarang ini tentunya semua orang sudah tak asing dengan istilah organisasi dan bahkan mayoritas orang bergabung dalam suatu organisasi dengan berbagai tujuan. Secara singkat organisasi merupakan suatu wadah bagi sekelompok orang yang saling bekerja sama secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang mana tujuan ini dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori bergantung pada jenis organisasi tersebut. Terdapat berbagai manfaat yang kita dapatkan apabila kita bergabung dalam suatu organisasi seperti dapat mencapai tujuan yang kita dan anggota lainnya inginkan, membantu setiap anggota dalam menyikapi segala permasalahan yang ada dalam organisasi, menumbuhkan semangat kerja sama, meningkatkan softskill salah satunya yaitu kemampuan public speaking dari seluruh anggota karena dalam organisasi kita sering untuk saling mengeluarkan pendapat dalam menyikapi permasalahan atau pembahasan, membangun jiwa kepemimpinan, membagi waktu, dan masih banyak lagi.

            Namun dalam berorganisasi selain banyak manfaat yang didapatkan kita juga tidak dapat terhindarkan dari berbagai masalah ataupun kendala yang dapat terjadi dalam organisasi itu sendiri. Salah satu kendala yang paling umum adalah perselisihan yang terjadi antar anggota dan biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat/persepsi, tujuan yang tidak sama, ataupun gangguan pada lingkungan kerja. Mayoritas orang menganggap perselisihan ini sangat sepele apabila melihat penyebab dari perselisihan. Namun kembali lagi, pada diri setiap orang memiliki keinginan yang berbeda sekalipun mereka berhimpun dalam suatu wadah organisasi. Beberapa orang terkadang memiliki rasa ego yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan anggota yang lain, tetapi kita tidak boleh melawan rasa ego tersebut dengan ego diri kita juga. Terdapat penjelasan mengapa hal tersebut tidak dapat dilakukan.

            Sebagai contoh dalam diskusi mengenai program kerja yang akan dibuat dan dilaksanakan nantinya oleh suatu organisasi. Dalam program kerja tersebut salah satunya menghendaki agar dibuatnya kompetisi olahraga tahunan agar selain meningkatkan keakraban satu sama lain juga untuk menjaga kondisi fisik di tengah pandemi corona virus yang hingga saat ini belum mereda. Dari program kerja yang disebutkan kita sudah dapat menebak akan ada dua pendapat yang berbeda, yaitu yang setuju (Pihak A) agar program kerja tersebut dilakukan dan juga ada yang tidak setuju akan hal tersebut (Pihak B). Pihak A menyetujui program kerja dengan alasan yang sama seperti yang telah disebutkan oleh pemapar program kerja, dirinya juga beralasan bahwa kebanyakan kegiatan organisasi saat ini lebih sering dilaksanakan secara online sebagai dampak dari pandemi covid yang hingga saat ini masih menyelimuti dunia. Sedangkan di sisi lainnya ada juga pihak B yang tidak setuju terhadap program kerja ini dengan alasan masih khawatir dengan pandemi yang sangat cepat penyebarannya dan menganggap bahwa kegiatan ini hanya akan meningkatkan risiko para anggota organisasi untuk terpapar ketika program kerja ini dilaksanakan nantinya.

            Permasalahan muncul ketika pihak A merasa tersinggung dengan kata-kata dari pihak B dan merasa bahwa dari pihak B tersebut sangat yakin dan menganggap bahwa para anggota lainnya pasti membawa dan dapat menularkan virus corona tersebut kepadanya sehingga dia merasa emosi kepada pihak B. Dari pihak B tentunya juga merasa emosi karena dirinya dituduhkan atas perkataan yang sebenarnya tidak ia sebutkan dan hanya berdasarkan pihak A dan terjadilah pertikaian pada saat diskusi. Tentunya diskusi tidak dapat dilanjutkan dan tujuan dari organisasi tersebut tidak tercapai. Bahkan dari diskusi ini hanya membuat terjadinya perpecahan internal antara organisasi tersebut, kemungkinan lebih parah yang dapat terjadi yaitu salah satu atau bahkan kedua pihak bisa saja keluar dari organisasi tersebut.

            Apabila dilihat dari kasus yang dialami, tentunya ini merupakan suatu hal yang perlu terjadi. Padahal, masalah perbedaan seperti ini sebenarnya umum terjadi dan banyak cara maupun strategi untuk menyelesaikannya. Yang pertama adalah mengeluarkan dan membicarakan kesulitan. Dalam kasus ini antara kedua pihak bisa saling membicarakan kesulitan atau menjelaskan secara lebih detail mengenai hal apa yang mendasari mereka untuk mengeluarkan pendapat mereka masing-masing. Segala pendapat yang dikeluarkan harus dapat dipertimbangkan menggunakan akal sehat, bukan amarah. Mengeluarkan amarah sebagai tanggapan atas suatu pendapat hanya akan membuat diri kita terlihat sebagai orang yang egois di mata orang lain.

           Selain itu, jika kita merasa pendapat kita benar adanya namun orang lain merasa pendapat kita salah, tetap tenang dan mengajak orang yang berbeda paham dengan kita untuk bersama-sama mendiskusikan lebih lanjut persoalan ini. Namun, jika pendirian atau pendapat kita memang salah, kita harus mengakui bahwa diri kita salah dan tidak merasa emosi terhadap orang yang pendapatnya dianggap sesuai/benar. Ketika kita melakukan tindakan tersebut di hadapan orang yang juga mengandalkan kepala dingin, tentunya mereka akan menghargai kita dan akan melakukan hal yang sama apabila pada diskusi kedepannya pendapatnya dinyatakan tidak sesuai apabila dibandingkan dengan pendapat yang kita sampaikan. Tak jarang kita juga melihat meskipun terjadi perbedaan pendapat namun seluruh anggota tetap saling bercanda tawa namun tetap serius dalam mencari jalan keluar dari suatu permasalahan bersama-sama. Hal ini juga memperlihatkan bahwa tidak selamanya ketika terjadi perbedaan pendapat maka jelas akan terjadi pertikaian atau perselisihan yang mengarah ke hal negatif baik bagi diri anggota tersebut masing-masing maupun bagi organisasi yang bersangkutan.

           Perlu diingat juga bahwa apabila pendapat kita dikatakan lebih baik daripada orang lain, kita tetap harus rendah hati bukannya merendahkan orang lain karena perbuatan tersebut hanya akan mendatangkan masalah baru. Pada intinya, saling menghargai antar satu sama lain perlu tetap dijunjung baik dalam diskusi maupun kegiatan harian. Selain itu, salah satu solusi yang juga tidak kalah pentingnya dalam menghadapi perbedaan pendapat yaitu mengajak para anggota lainnya untuk ikut serta dalam menyikapi hal ini atau bahkan menyampaikan pendapat mereka karena bisa saja pendapat yang dilontarkan oleh mereka berbeda dengan kedua pendapat sebelumnya dan bahkan dapat menyatukan perbedaan yang ada dari kedua pendapat sebelumnya. Solusi ini sangat efektif dan juga dianjurkan untuk dilakukan agar pendapat seluruh anggota organisasi juga tertampung dan bukan hanya dua pendapat saja yang didiskusikan. Ketika perbedaan pendapat telah dapat diselesaikan dan memiliki jalan tengah, antara kedua pihak harus tetap saling berkomunikasi seperti sedia kala dan saling bekerja sama dalam melaksanakan program kerja yang telah diubah sesuai dengan pendapat yang disepakati bersama oleh seluruh anggota. Perlu diingat bahwa memang dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat, namun bukan berarti perbedaan tersebut terbawa di luar diskusi.

          Kembali pada masalah yang dibahas sebelumnya, apabila kita ingin menangani perselisihan tersebut menggunakan strategi-strategi yang juga telah dibahas tadi maka hal yang pertama dilakukan adalah mengetahui alasan dari pendapat mereka lebih jelas. Pada pihak yang setuju, alasan seperti yang tadi disebutkan adalah menjaga dan meningkatkan kondisi fisik dan juga imunitas tubuh yang tentunya mengalami sedikit penurunan karena selama ini kita hanya berada di rumah dalam melakukan segala aktivitas sehingga dibutuhkan olahraga untuk mengoptimalkan kembali kondisi fisik tubuh kita. Sedangkan pihak yang tidak setuju beralasan bahwa kondisi pandemi saat ini masih mengkhawatirkan dan sangat tinggi tingkat penyebarannya. Pendapat ini juga tidak dapat dikatakan sepenuhnya salah karena semua orang pastinya tidak ingin terpapar virus corona yang sangat berbanding terbalik dari tujuan awalnya, yaitu ingin menjaga kondisi fisik untuk mencegah diri kita tertular virus corona. Sehingga dari alasan tersebut wajar juga apabila orang tersebut mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap program kerja ini.

         Tidak ada yang salah dengan kedua pendapat pada kasus ini, sehingga tidak ada alasan untuk saling menjatuhkan pendapat satu sama lain. Yang dibutuhkan pada kasus ini yaitu menganalisis lebih dalam terhadap alasan dari pihak-pihak yang mengungkapkan alasannya. Seperti pihak B yang beralasan bahwa dirinya takut apabila kegiatan ini akan menyebabkan seseorang tertular dengan virus corona. Sebenarnya pihak B tidak ingin menyudutkan siapapun apabila ada orang yang terkena virus dan tentunya tidak ada yang menginginkan hal tersebut, namun murni khawatir dengan kondisi para peserta karena tentunya kegiatan ini melibatkan banyak orang, sedangkan pihak A juga tidak ingin agar tidak ada saling menyalahkan satu sama lain apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi selama kegiatan tersebut berlangsung. Hanya saja, baik pihak A dan pihak B kurang dapat menahan emosi sehingga perselisihan paham terjadi. Apabila salah satu pihak tetap tenang, perselisihan yang terjadi akan lebih cepat reda bahkan dapat dilanjutkan dengan mendiskusikan solusi apa yang dapat dilakukan agar kegiatan dapat tetap berlangsung tanpa perlu adanya rasa khawatir dari para peserta dari bahay virus corona yang masih terus menyebar.

         Untuk diskusi lebih lanjut dilakukan terkait perbaikan terhadap usulan-usulan yang ada. Adapun pendapat-pendapat yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan para peserta antara lain pemberlakuan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu, menjaga jarak antara satu sama lain, dan juga mengatur jadwal-jadwal seluruh cabang pertandingan olahraga tidak terlalu mepet dan lama agar tidak terlalu banyak orang yang berkumpul dalam satu tempat yang dapat meningkatkan risiko terpapar virus corona. Selain itu, ketika pertandingan berlangsung diharapkan agar para peserta dapat mengurangi kontak fisik (terkecuali cabang yang memang tidak dapat terhindarkan dari kontak fisik seperti basket dan lainnya). Tentunya dari penambahan peraturan-peraturan seperti ini dapat meminimalisir potensi dari menyebarnya virus corona pada seluruh anggota sehingga program kerja dapat tetap dilaksanakan tanpa adanya hambatan namun tetap perlu kehati-hatian dan jangan lengah hingga mengabaikan protokol kesehatan yang telah direncanakan sebelumnya.

         Dari solusi di atas, dapat dikatakan bahwa permasalahan terhadap program kerja tersebut sudah mendapatkan jalan tengah agar kedua pendapat dapat tetap diterima tanpa dirugikan salah satunya dan program kerja dapat dilaksanakan sehingga tidak ada alasan dari kedua belah pihak untuk melanjutkan perselisihan paham seperti yang terjadi di awal tadi. Segala permasalahan pasti memiliki jalan tengah sehingga tidak perlu bagi kita untuk memaksakan pendapat kita kepada orang lain karena seperti yang telah dikatakan sebelumnya, hal itu justru meningkatkan terjadinya kemungkinan kesalahpahaman dan juga perselisihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun