Mohon tunggu...
Feri Dianto
Feri Dianto Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri Trayeman 03

guruberbagi.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jingga di Ujung Senja

14 Januari 2023   07:50 Diperbarui: 14 Januari 2023   08:00 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by: deepai.org

Jingga dan Senja adalah sepasang kekasih yang sangat bahagia. Mereka tinggal di sebuah desa yang indah yang terletak di ujung senja. Mereka sangat mencintai satu sama lain dan selalu bersama di setiap waktu.

Suatu hari, Jingga melihat Senja sedang duduk di tepi danau yang indah. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping Senja. Senja tersenyum dan menyentuh tangan Jingga. Jingga merasakan getaran yang indah di jantungnya. Ia tahu ia sangat mencintai Senja.

"Senja, aku ingin mengajukan sesuatu kepada mu," kata Jingga. Senja menoleh ke arah Jingga dengan tatapan penuh harap. "Aku ingin selalu bersamamu selamanya. Aku ingin menikah denganmu."

Senja tersenyum lebar dan mengangguk. "Aku juga mencintaimu, Jingga. Aku sangat bahagia jika kau mau menjadi suami ku," jawab Senja.

Jingga tersenyum senang dan mereka berpelukan. Mereka merasa sangat bahagia dan merasa seolah dunia ini milik mereka berdua saja.

Kemudian mereka menikah di tepi danau itu di ujung senja. Mereka mengundang semua penduduk desa dan semua orang yang mereka sayangi. Acara pernikahan itu sangat meriah dan penuh dengan cinta.

Setelah menikah, Jingga dan Senja tinggal di sebuah rumah yang indah yang terletak di tepi danau itu. Mereka sangat bahagia dan merasa sangat beruntung memiliki satu sama lain. Mereka menikmati setiap detik bersama dan selalu berusaha untuk membuat satu sama lain bahagia.

Di saat-saat senja, mereka duduk di tepi danau dan menikmati pemandangan indah matahari terbenam. Mereka berpelukan dan merasa sangat bahagia. Mereka tahu bahwa cinta mereka akan selalu abadi seperti warna jingga di ujung senja.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung selamanya. Suatu hari, Senja didiagnosa menderita penyakit yang sangat parah. Dokter mengatakan ia hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk hidup. Jingga sangat sedih dan merasa sangat kehilangan. Ia merasa tidak ada yang lebih penting daripada Senja dalam hidupnya.

Senja mengetahui bahwa ia tidak akan bisa hidup lama lagi dan ia sangat sedih karena harus meninggalkan Jingga. Namun, ia tidak ingin Jingga merasa sedih dan kehilangan, jadi ia membuat janji untuk selalu ada di hati Jingga dan untuk selalu menjaga cinta mereka yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun