Nama:muhammad ferdi rahim
Prodi:ilmu politik
Environmental Governance Ini adalah interaksi multi-level antara implementasi tingkat lokal, nasional, dan bahkan dunia di bidang kebijakan  lingkungan yang ditujukan untuk  pembangunan berkelanjutan.Â
Meningkatnya angka kejadian, termasuk pembalakan liar, polusi asap dan masalah lingkungan lainnya, telah berkontribusi pada munculnya  konsep pembangunan hijau.Â
Eksploitasi sumber daya yang tidak terkendali tidak hanya menyebabkan kekurangan sumber daya, tetapi juga dapat menyebabkan kualitas lingkungan yang buruk. Tentu saja kerusakan lingkungan yang terjadi sangat berbahaya bagi kelangsungan dan kehidupan ekosistem tersebut.Â
Oleh karena itu, untuk menghilangkan (dampak) kerusakan hingga perusakan lingkungan, diperlukan langkah-langkah pengaturan untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan dengan sifat preventif.Â
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Manusia  atau Konferensi Stockholm  adalah KTT Dunia pertama yang membahas masalah lingkungan dan pembuatan perjanjian lingkungan global. Konferensi Stockholm adalah medan perang penting untuk melindungi kepentingan nasional  yang saling bertentangan.
Menariknya, 20 tahun setelah Konferensi Stockholm, ketegangan menghilang secara signifikan.
Barry Buzan (2004) telah mengembangkan masyarakat internasional menjadi enam spektrum yaitu asosial,konflik, koeksistensi, kooperatif, konvergensi dan konfederasi.
Alih-alih menggunakan konsep Buzan, penelitian ini akan menggunakan pluralisme dan solidaritas sebagai alatnya untuk menganalisis secara kritis Konferensi Stockholm dan Konferensi Rio.
Stockholm Conference: Developed vs. Developing Countries