Bila dilihat dari perspektif sadar diri sebagai manusia, dapat diartikan kalau kita telah memahami atas kesadaran diri kita mengenai diri kita sebagai manusia. Bagaimana manusia itu secara fitrah dan bagaimana tugas kita yang seharusnya.
Kembali ke tujuan kita sebagai manusia, yaitu kita diciptakan di dunia ini adalah untuk beribadah. Apakah kita sadar dan memahami tujuan kita sebagai manusia adalah untuk beribadah?
Berawal dari pertanyaan ke diri sendiri, sebenarnya apakah kita sudah sadar diri, apakah kita sudah memahami segala sesuatu, apakah kita benar-benar sadar dan paham atas hal itu?
Untuk saat ini, jawabannya adalah tidak sepenuhnya paham. Masih banyak sekali hal diluar pemahaman dan logika kita sebagai manusia. Banyak hal yang terjadi itu diluar keterbatasan kita, namun terlepas atas itu semua, kita masih bisa terus berusaha melakukan hal yang terbaik. Kita dapat melakukan apa yang kita pahami dan ketahui, namun janganlah kita sebatas tahu apa yang kita sudah tahu.
Kita perlu terus berusaha untuk belajar, selalu berkembang, dan mencari tahu. Jangan kita terlalu nyaman dengan keterbatasan kita. Kalau kita sadar kalau kita terbatas, kenapa kita masih berdiam diri atas hal itu?
Bila ditanya ke diri sendiri, apakah kita sudah melakukan tugas kita? Apa hal baru yang sudah kita pelajari di minggu ini? Bisa jadi kita menjawab, tidak ada. Kita terlalu asik dengan dunia kita, pekerjaan kita, dan melupakan hal-hal ini. Apakah ini merupakan sesuatu yang kita inginkan? Kalau iya, berarti sudah merasa cukup, bisa dinyatakan kalau diri kita sudah berhenti berkembang. Kita masuk ke posisi perkembangan diri yang stagnan.
Untuk mengingatkan kembali ke diri kita, kita perlu sadar diri. Belajar untuk terus dapat memahami diri kita, seiring berjalannya waktu, kita akan menemukan banyak hal yang kita tidak ketahui sebelumnya. Jadilah manusia yang sadar atas tujuan kita, kenapa kita ada, kenapa kita harus terus tumbuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI