Mohon tunggu...
FENY KRISTIN DEBORA
FENY KRISTIN DEBORA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aritonang

now or never. All about time...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Pastoral Konseling dalam Pelayanan Gerejawi

11 November 2021   08:56 Diperbarui: 11 November 2021   09:02 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi, terjadi perkembangan percepatan yang semakin meningkat dan menimbulkan adanya perubahan. Perubahan yang terjadi meliputi seluruh aspek kehidupan manusia terutama dalam pelayanan gerejawi. Keterbatasan dan ketidakmampuan dalam mengikuti perkembangan membuat adanya ketidakseimbangan bagi kehidupan manusia. Ketidaksemibangan ini menghasilkan perubahan-perubahan yang signifikan bagi pola kehidupan manusia. Dalam keadaan seperti ini jemaat harus mampu mempertahankan nilai-nilai kebenaran yang ada dalam kehidupannya. Hal ini membutuhkan peran serta dan tanggung jawab dari pelayanan gerejawi dalam mendukung semakin bertumbuhnya nilai-nilai kebenaran yang ada dalam kehidupan jemaat.

Gereja merupakan lembaga yang Tuhan bentuk sebagai tempat persekutuan umat Kristiani dalam kesehatian untuk semakin bertumbuh di dalam iman dan kepercayaan kepada Kritus. Namun gereja bukan hanya berbicara tentang bangunan namun lebih kepada tugas dan tanggung jawab, sebagai alat Tuhan dalam memberitakan kabar Injil kepada manusia, bukan sebagai lembaga namun lebih kepada individu atau seseorang yang adalah pelaksananya. Gereja diharapkan secara progresif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, tidak hanya menunggu namun harus ada inisiatif diri dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya dihadapan Tuhan.

GBI Bethseba adalah salah gereja yang berada dipedalaman Kalimantan Tengah. Kesulitan terbesar yang dialami gereja yang ada dipedalaman ialah kurangnya bimbingan dari Gembala Sidang. Banyak gereja yang ada di pedalaman Kalimantan Tengah tidak mendapatkan bimbingan secara rutin dari Gembala Sidangnya dikarenakan akses yang tidak memungkinkan dan jarak yang cukup jauh. Salah satunya adalah GBI Bethseba. Dikarenakan akses yang jauh dan jarak tempuh yang sulit, membuat para Gembala Sidang mempercayakan tugas dan tanggung jawabnya kepada ketua jemaat setempat.

            Dikarenakan hal tersebut, maka jemaat kurang mendapatkan bimbingan secara langsung dari Gembala Sidang. Sedangkan ketua jemaat merupakan bagian dari anggota jemaat yang hanya dipercayakan untuk melaksanakan liturgi dalam ibadah dan hanya sesekali melakukan pelayanan Gerejawi diluar. Gereja hanya menjalankan tugasnya pada hari minggu saja dan selebihnya jarang ada pelayanan secara individual di luar gereja. Secara program telah dibuat namun pada pelaksanaanya masih belum efektif dikarenakan kesibukan masing-masing jemaat.

Hal ini yang jemaat rasakan kurang efektifnya pelayanan Gerejawi. Ketika jemaat mengalami permasalahan sering kali tidak ada dari pihak gereja yang dapat membantu, dikarenakan kesibukan masing-masing jemaat dan kurangnya pemahaman Alkitab oleh ketua jemaat. Pertumbuhan iman yang kurang mengakibatkan permasalahan dalam jemaat. Kurangnya adanya bimbingan, arahan bahkan tuntunan dari Pelayanan Gerejawi mengakibatkan jemaat kurang memaknai tugas dan tanggung jawabnya sebagai umat Kristiani. Banyak jemaat yang masih bergumul dengan permasalahannya, ketidakberdayaan untuk bisa lepas dari masalah, hidup dalam tekanan dan sulit untuk memaknai nilai-nilai Keberadaan Firman Tuhan dalam hidupnya. Ketika jemaat ada dalam permasalahan hal yang sering dilakukan ialah pergi kepada paranormal dan lebih percaya kepada hal-hal duniawi. Hal ini dikarenakan kurang adanya bimbingan secara langsung dari pelayaaan gerejawi kepada Jemaatnya.

Permasalahan kehidupan manusia yang semakin kompleks membuat tantangan besar bagi jemaat untuk tetap bertahan di dalam tugas dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Beberapa dari jemaat sedang mengalami keputusasaan bahkan sampai meninggalkan Tuhan dikarenakan permasalahan kehidupan yang tidak terbendungkan akibat dari perubahan dan perkembangan yang terjadi.  Jika semakin dibiarkan maka akan terjadi krisis dalam pertumbuhan iman jemaat. Maka dari itu diperlukan adanya Penerapan Pastoral Konseling bagi jemaat, walaupun tidak secara rutin di lakukan. Walapun dipandang tidak efektif dikarenakan waktu yang singkat, setidaknya dilakuakan, untuk membantu memulihkan keadaan jemaat dan semakin menumbuhkan iman kepercayaan jemaat kepada Tuhan. Penerapan Pastoral Konseling dilakukan sebagai bentuk upaya yang dapat dilakuakan dalam membantu pelayanan gerejawi.

Dalam pembahasan ini saya sebagai peneliti akan memberikan dari hasil penelitian yang saya lakukan bagaimana “Peranan Pastoral Konseling bagi Pelayanan Gerejawi di GBI Bethseba”.

B. METODE PENELITIAN

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode kualitatif adalah suatu pendekatan yang dibangun atas landasan filsafat atau paradigma fenomenalogi yang menggunakan karateristik penelitian alamiah, dengan pandangan realitas terbuka, kontekstual, menyeluruh dan saling keterkaitan.[1] Sumber-sumber data yang dipakai ialah sumber data sekunder dan sumber data primer. Maka dari itu Penelitian diarahkan untuk mendapatkan fakta-fakta yang dilandaskan oleh hal tersebut yang berhubungan dengan “Peranan Pastoral Konseling bagi Pelayanan Gerejawi di GBI Bethseba”.  

Prosedur pengumpulan data

Dengan tujuan penelitian adalah mendapatkan data maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara: Pengamatan, wawancara dan dokumentasi[2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun