Jadi sutradara mudah kok, tinggal arahkan saja para pemainnya begini.. begitu...
Hemm, tak semudah itu lho. Ternyata ada perintilan lainnya yang harus diperhatikan selaku sang sutradara, salah satunya adalah bagaimana kesiapan para kru film untuk bisa bekerjasama, baik itu kameramen, para cast, dan sebagainya.Â
Oleh karenanya, ketika KOMiK Kompasiana mengadakan kegiatan "Workshop Belajar Jadi Sutradara", tak bisa untuk dilewatkan. Biar saya tahu juga seperti apa gambarannya.Â
Lokasi acara belajar di Museum Penerangan, TMII dengan dihadiri lebih dari 20 peserta, mimin KOMiK dan perwakilan dari Kompasiana yaitu Mas Kamil Ichsan.Â
Sebelum Acara Workshop
Sebelum acara Workshop dimulai, ada hal unik nih, karena masih dalam rangkaian perayaan ulang tahun KOMiK yang ke-11, kami para peserta diminta untuk mengenakan kostum dari karakter film. Terserah filmnya apa saja.Â
Jadilah, ketika kami dikumpulkan, layaknya sedang menjelajah film dari dalam negeri hingga mancanegara.Â
Kalau saya cosplay ala karakter Rania (diperankan oleh BCL) di film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea. Terus bagaimana yang lainnya?Â
Yuk, kita jelajahi...Â
Ada bajak laut manis ala Bu Erry sang Pirates dari Bogor. Eh di sana ada si merah jambu Kak Amel ala film Barbie. Namun, kok ada yang kostum hitam-hitam nih di balik barang pohon, ternyata Mrs. catwoman ala Kak Emma.
Bentar, saya lari dulu biar gak kalah, soalnya ada Pak Guru Sae yang pakai kostum ala-ala Squid Game.Â
Tapi, aneh juga sih, kenapa mesti lari ya? kan bisa minta tolong Kak Fay yang cosplay ala Hermione Granger di filmnya Harry Potter yang jago sihir, tinggal baca mantra seperti saat dia bertemu dengan Neville Longbottom "Petrificus Totalus,"-> beku deh, hehe.Â
Lepas dari berlari, untungnya ada yang bikin kalem suasana melihat karakter Mulan ala Kak Puspa, si Ketua KOMiK.Â
Cuma gara-gara saya lari tuh, jadinya dinasehatin deh sama Bude Erni sang Nyai Dasima atau Nyi Iteung yak? Biarin deh, yang penting gak kena omel Bu Guru Prani ala Kak Nurul di film Budi Pekerti, hehe...
Momen Workshop: Belajar Jadi Sutradara
Ini salah satu momen yang ditunggu, tentang belajar jadi sutradara, yang narasumbernya adalah Mas Mahesa Desaga.Â
Sutradara keren asal Malang ini, sudah menelurkan film pendek, beberapa diantaranya seperti Nunggu Teka yang meraih Best Short Film Festival Sinema Australia Indonesia pada tahun 2017, dan Kremi tahun 2014 yang ternyata ini terinspirasi dari kisah dirinya yang pernah sakit kremi dan diobati oleh ibundanya.Â
Dari pengalaman pribadi, atau kebiasaan/hobi kita yang suka nonton, bisa jadi peluang untuk belajar bagaimana mengambil angle lewat kamera. Secara tidak langsung akan memudahkan kita buat mengerti lebih jauh bagian mana yang bagus dan yang tidak, sehingga ini bisa jadi salah satu bekal untuk menjadi sutradara.Â
Selain itu, bisa tambahkan nantinya untuk riset lebih mendalam, kemudian pastinya proses editing dari yang namanya adegan maupun pencahayaan video. Serta jangan lupa buat terbuka untuk menerima masukan alias kritikan, sehingga bisa lebih membangun untuk karya selanjutnya.Â
Sesudah Acara Workshop
Usai workshop, lanjut lagi untuk Nobar Film Pendek, yakni Lastare (bahasa Madura: selesai), karya Mas Uwan Urwan sebagai produser, dan Dinda Septy selaku sutradara.Â
Film pendek berdurasi 17 menit ini cukup menohok menurut saya, karena karaker Irfan yaitu remaja yang bersekolah mengalami perundungan, baik dari teman sekelasnya, maupun tekanan dari ayahnya.Â
Dari situ, bisa menginspirasi kita agar meminimalisir tindakan perundungan, dan perlunya kepekaan antar anggota keluarga sehingga bisa mendukung kesehatan mental si anak/remaja lebih sehat.Â
Usai nonton, lanjut lagi bagi-bagi hadiah. Ya kan namanya juga rangkaian acara milad ya, tentunya ada pembagian hadiah. Dari yang namanya doorprize hingga pembagian hadiah lomba ucapan HUT KOMiK.Â
Terus, kok gak ada momen makan kue ulang tahun?
Ada dong..Â
Pas momen tiup lilinnya ada, dan potong kuenya juga ada. Jadinya lengkap deh semua acara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari.Â
Eh iya, termasuk juga, foto bersama. Meski wajahnya masing-masing tampak kucel, tetapi tidak menyurutkan rasa #semangatciee yang membahagiakan.Â
Terima kasih KOMiK Kompasiana. Sehat dan kompak selalu untuk para mimin dan anggotanya.Â
Yuk Nonton, Yuk Nulis!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI