Bentar, saya lari dulu biar gak kalah, soalnya ada Pak Guru Sae yang pakai kostum ala-ala Squid Game.Â
Tapi, aneh juga sih, kenapa mesti lari ya? kan bisa minta tolong Kak Fay yang cosplay ala Hermione Granger di filmnya Harry Potter yang jago sihir, tinggal baca mantra seperti saat dia bertemu dengan Neville Longbottom "Petrificus Totalus,"-> beku deh, hehe.Â
Lepas dari berlari, untungnya ada yang bikin kalem suasana melihat karakter Mulan ala Kak Puspa, si Ketua KOMiK.Â
Cuma gara-gara saya lari tuh, jadinya dinasehatin deh sama Bude Erni sang Nyai Dasima atau Nyi Iteung yak? Biarin deh, yang penting gak kena omel Bu Guru Prani ala Kak Nurul di film Budi Pekerti, hehe...
Momen Workshop: Belajar Jadi Sutradara
Ini salah satu momen yang ditunggu, tentang belajar jadi sutradara, yang narasumbernya adalah Mas Mahesa Desaga.Â
Sutradara keren asal Malang ini, sudah menelurkan film pendek, beberapa diantaranya seperti Nunggu Teka yang meraih Best Short Film Festival Sinema Australia Indonesia pada tahun 2017, dan Kremi tahun 2014 yang ternyata ini terinspirasi dari kisah dirinya yang pernah sakit kremi dan diobati oleh ibundanya.Â
Dari pengalaman pribadi, atau kebiasaan/hobi kita yang suka nonton, bisa jadi peluang untuk belajar bagaimana mengambil angle lewat kamera. Secara tidak langsung akan memudahkan kita buat mengerti lebih jauh bagian mana yang bagus dan yang tidak, sehingga ini bisa jadi salah satu bekal untuk menjadi sutradara.Â
Selain itu, bisa tambahkan nantinya untuk riset lebih mendalam, kemudian pastinya proses editing dari yang namanya adegan maupun pencahayaan video. Serta jangan lupa buat terbuka untuk menerima masukan alias kritikan, sehingga bisa lebih membangun untuk karya selanjutnya.Â
Sesudah Acara Workshop
Usai workshop, lanjut lagi untuk Nobar Film Pendek, yakni Lastare (bahasa Madura: selesai), karya Mas Uwan Urwan sebagai produser, dan Dinda Septy selaku sutradara.Â