Mohon tunggu...
𝔽𝕖𝕟𝕕𝕣𝕒 ℝ𝕖𝕤𝕥𝕪𝕒𝕨𝕒𝕟
𝔽𝕖𝕟𝕕𝕣𝕒 ℝ𝕖𝕤𝕥𝕪𝕒𝕨𝕒𝕟 Mohon Tunggu... Guru - Ilmuwan

Suka nulis² yang ndak penting nyambi mulang siswa² yatim.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sampan Kayu Asmuji

21 Januari 2021   16:09 Diperbarui: 21 Januari 2021   16:15 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wallpaperflare.com

Asmuji dengan tangan kanan memegang tambang dan yang kiri dia menganggkat sedikit ujung dari sampannya. Saat itu hujan gemericik. Sampai-sampai Asmuji ngoyo mendorong sampannya supaya bias kea rah laut.

"mas kemana? Berangkat sekarang?"

"iya, No mau kapan ? besok? Yah telat lah, tenang aja besok kan sudah tanggalnya, jadi laut ndak bakal nyanggong.

"berangkat sendiri mas? Ndak nunggu mas yanto?, soalnya tadi aku ke rumahnya dia keluar, katanya ke pak udin", kata yoNo sambil mengusap wajah yang sudah mulai basah terkena hujan.

"ndak perlu, tadi pagi istriku ketemu istrinya katanya yanto sakit, jadi aku juga ndak maksa dia ikut aku, lagian ini juga sudah bulan keberapa yon, mungkin ikan-ikan sudah enggan keluar", sambil tersenyum menghadap laut yang tenang seakan siap untuk dikunjungi.

"Lah kalau sudah tau ikan enggan keluar , kenapa nekat berangkat mas ?",

"yah paling enggak aku bias ketemu nabi Kidir No, aku mau nitip pesen kalau nama istriku ini sama fotonya isriku ini bisa disimpen, biar tahu kalau Asmuji punya istri cantik , nyi ratu lewat!", candaan Asmuji ditutup dengan ia mendorong sampannya sambil berlari kencang ke laut dan ...

"Byuuur", 

Perlahan sampan Asmuji ke tengah laut semakin hilang di langit yang mulai temaram.

Memang mas Asmuji itu laki-laki luar biasa. Mbak rina itu juga apik orangnya. Tapi kasihan juga kalau ceritanya gitu. Yah memang hidup, terlihat tidak apa- apa ternyata apa-apa. Saling sinawang.

"Yon, Yono!" gedoran pintu yang dilakukan yanto terkesan gupuh mengagetkan yoNo yang baru saja merapikan bajunya yang basah terkena hujan. Ia segera ke depan rumah dan membuka pintu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun