Mohon tunggu...
Feliana Ma
Feliana Ma Mohon Tunggu... Bankir - A Working Mom

Let your words teach and your actions speak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Kejarlah Dia, Kau Ku Cium!

14 Februari 2012   16:01 Diperbarui: 4 April 2017   17:27 6215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13292348441780474052

Namun namanya cinta, tidak mudah disembunyikan. Linda dan Rena menaruh curiga terhadap hubungan Rio dan Inez. Setiap kali mereka bertemu Rio, Inez kelihatan sangat cuek sekali dan Rio pun tidak menunjukan sikap risih karena memahami apa yang sudah diutarakan oleh Inez. Hal inilah yang tidak biasa menurut Linda dan Rena, karena mereka tahu benar bahwa Inez dan Rio beberapa kali terlibat obrolan serius di depan kelas.

"Ehh tuan putri ! Aku mau tanya nih ! Boleh gak ?" Tanya Linda yang didampingi Rena. "Tanya apaan ? Kalian kayak polisi saja ?" Ujar Inez. "Jangan pura-pura lugu tuan putri! Kami berdua tau kok, kamu sama Kak Rio punya hubungan special !"

"Ah tau dari mana kalian. Sok teu itu namanya !' Ujar Inez. "Kami tau aja ! Jadi sebaiknya begini tuan putri, kami berdua sudah sepakat untuk mencabut perjanjian itu. Kami mengizinkan tuan putri untuk pacaran. Tapi dengan satu syarat !" Ujar Rena.

"Apa itu ?" Tanya Inez pura-pura tidak mengerti apa yang dibicarakan.

"Sudah lah tuan putri ! Jangan pura-pura bego deh. Begini... Syaratnya, Kak Rio harus mencium kami di depan pintu masuk kampus disaksikan orang banyak sebelum mencium kamu ! Setuju ?" Tanya Linda

"Ah kalian ada-ada saja, cium apanya ?" Tanya Inez lagi. "Ya jelas cium bibir dong !" Jelas Linda. "Eh ngawur kamu, kok bibir ? Aku gak mau. Pipi aja !" Protes Rena.

"Ah udah ah.. kalian ngelantur ! Ayo masuk yuk ! Entar lagi kuliah di mulai !" Inezpun jalan mendahului kedua sabatnya.

"Eh Rena, mendingan kita bolos saja. Kita datengin Kak Rio di kantin yuk. Biar kita kasih surprise buat si tuan putri belagu itu !" Ajak Linda. "Ayoo !" Jawab Rena.

Sesampainya di kantin, mereka menemui Rio lalu menjelaskan maksud dan rencana mereka. Kelihatanya Rio menanggapinya serius, lalu mereka mengatur rencana berikutnya.

"Pokoknya Kak Rio ! Sebelum Kak Rio direstui, Kak Rio harus mencium aku dan Rena di depan orang banyak. Tapi ingat ya, kami dulu yang dicium !" Ujar Linda. Rio yang sedari tadi senyum-senyum saja mendengar penjelasan kedua gadis lucu itu kemudan menganggukan kepalanya, tanda setuju.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun