Mohon tunggu...
Tabanan
Tabanan Mohon Tunggu... Explorer

Exploration

Selanjutnya

Tutup

Bola

Al-Fateh vs Al-Hilal: Ketika Skor 9-0 Menjadi Lonceng Alarm Masa Depan Liga Saudi

16 Mei 2025   23:20 Diperbarui: 18 Mei 2025   00:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rivalry: Al-Fateh vs Al-Hilal United on the Pitch [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Kita bisa belajar dari Eropa. Bundesliga sempat dikritik karena dominasi Bayern Munich yang membuat persaingan terasa membosankan. Liga Prancis pun demikian dengan PSG. Ketika satu tim terlalu dominan, gairah kompetisi melemah, penonton bosan, dan daya tarik liga perlahan luntur - kecuali jika Anda fans fanatik sang juara.

Saudi Pro League harus berhati-hati. Meningkatkan kualitas bukan hanya soal membeli pemain bintang, tapi juga soal membangun kompetisi yang adil dan sehat. Kemenangan besar seperti 9-0 seharusnya menjadi peringatan, bukan perayaan semata.

Antara Ambisi dan Realita

Setelah musim panas 2023 yang gegap gempita - saat Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Sadio Man merapat ke Liga Saudi -dunia menyaksikan betapa seriusnya Arab Saudi dalam membangun sepak bola sebagai soft power nasional. Namun, hanya mengandalkan marquee signing tidak cukup.

  • Penguatan akademi lokal

  • Distribusi hak siar dan komersial yang lebih adil

  • Kebijakan kuota pemain asing yang berimbang

  • Pembinaan pelatih dan manajemen profesional

Langkah-langkah ini bukan pelengkap, tapi inti dari fondasi liga yang sehat. Jika tidak, skor 9-0 akan menjadi pemandangan yang makin sering kita lihat - bukan karena satu tim terlalu hebat, tapi karena yang lain dibiarkan tenggelam.

Kekalahan yang Membentuk

Dari sisi manusiawi, kekalahan seperti ini memilukan. Bayangkan menjadi pemain Al-Fateh yang harus bertahan 90 menit di tengah sorakan lawan, kamera media, dan tekanan sosial media yang tak kenal ampun. Namun, sepak bola bukan hanya tentang menang. Ia adalah cermin dari karakter: bagaimana Anda bangkit setelah jatuh, bagaimana pelatih merangkul tim yang hancur, dan bagaimana klub menata ulang langkahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun