Mohon tunggu...
Feby DwiYanti
Feby DwiYanti Mohon Tunggu... Editor - Undergraduated at Tanjungpura University

Saya sangat tertarik akan hal-hal baru dan menarik, mencoba menelusurinya dan berbagi kepada pembaca mengenai hal-hal yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potret Kehidupan Penerima Bansos: Perjuangan di Tengah Keterbatasan Ekonomi untuk Pendidikan Anak

8 April 2024   13:10 Diperbarui: 8 April 2024   14:01 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Depan Rumah Ibu "NS" (Foto dari Penulis)

Padahal, menurut pengakuan Ibu NS, RH memiliki semangat yang tinggi dalam hal pendidikan selama bersekolah. RH sama sekali tidak meminta uang saku untuk sekolah, bebeda halnya dengan anak-anak seumuran yang tentunya akan meminta uang jajan saat ke sekolah. 

Ibu NS mengatakan bahwa RH sangat paham dengan kedaan ekonomi keluarganya, sehingga RH hanya meminta untuk dibawakan bekal makanan seadanya saja saat pergi ke sekolah.

Saat mewawancarai RH, ternyata RH merupakan anak yang berprestasi dan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar sekolahnya. Bahkan, RH juga banyak mengikuti perlombaan-perlombaan di luar, terutama dalam hal seni tari dan dance. RH menjelaskan bahwa dia biasanya mendapatkan tambahan uang untuk jajan dan keperluan sekolah dari mengikuti kegiatan-kegiatan dance tersebut. 

RH juga mengatakan bahwa dia bercita-cita dapat membuka kelas dance dan tari kedepanya sebagai bentuk rasa cintanya terhadap seni tari dan dance, serta sebagai bentuk pembuktian bahwa laki-laki juga dapat berkarir melalui seni tari dan dance. 

RH juga mengatakan bahwa dirinya berencana akan mencari pekerjaan terlebih dahulu setelah tamat SMA untuk membantu perekonomian keluarganya, serta mengumpulkan uang untuk biaya lanjut ke Perguruan Tinggi nantinya.

Kondisi Dalam Rumah Ibu
Kondisi Dalam Rumah Ibu "NS" (Foto dari Penulis)
Kondisi ekonomi keluarga Ibu NS tercermin dengan jelas dari rumah yang mereka huni. Rumah berukuran 3 x 5 meter persegi ini menunjukkan keadaan yang memprihatinkan, dengan sebagian besar dindingnya terbuat dari papan kayu yang sudah tidak terlalu baik. 

Dalam rumah tersebut, terdapat tiga ruangan yang harus dipakai bersama: satu kamar tidur untuk Ibu NS dan suaminya, sementara yang lainnya tidur di bagian luar kamar atau ruang tamu. 

Kondisi lantai rumah juga sudah rusak dan berlobang, menimbulkan rasa tidak aman saat berjalan di dalamnya. Meskipun demikian, mereka memiliki beberapa aset seperti satu buah sepeda, satu buah motor tahun 2011, satu buah TV, satu buah kipas angin, satu buah kulkas, dan dua buah handphone miliknya dan milik anaknya. 

Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan air sungai untuk mencuci dan air hujan untuk minum. Besarnya listrik yang digunakan adalah 450 watt dengan biaya perbulan sebesar Rp. 20.000- Rp. 50. 000 untuk pembelian vocer listrik yang biaya nya ditanggung bersama kepala keluarga lain yang tinggal di rumah tersebut

Kondisi Sekitar Rumah
Kondisi Sekitar Rumah "NS" (Foto dari Penulis)
Diakhir wawancara kami, Ibu NS mengungkapkan bahwa dia cukup kecewa dengan pemerintah setempat akhir-akhir ini karena turut memberikan bantuan pangan kepada keluarga yang tergolong mampu, sedangkan untuk keluarga yang tidak mampu seperti mereka justru tidak mendapatkan bantuan tersebut. 

Ibu NS dan keluarga pun berharap pemerintah cukup selektif dan cukup adil lagi dalam memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran kepada keluarga yang lebih membutuhkan. Mereka berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi riil masyarakat dan memberikan solusi yang lebih berpihak kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada Februari sampai April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun