Ibu Anina, berusia 63 tahun, tinggal di Tanray 1, Kecamatan Pontianak Timur, Desa Tambelan Sempit, RT 004, RW 008. Beliau adalah ibu rumah tangga dan kepala rumah tangga saat ini. Ia merupakan kepala keluarga yang tinggal dengan seorang anak dan satu adik yang merawatnya karena sakit kronis asam lambung yang parah. Suaminya telah meninggal dunia, dan ia memiliki seorang anak perempuan yang belum menikah dan bekerja membantu keluarga dengan penghasilan 1.200.000 per bulan sebagai penjaga toko ponsel.
Melihat kondisi keluarga, anak perempuannya terpaksa berhenti sekolah untuk membantu. Ibu Anina hanya memiliki pendidikan dasar karena suaminya meninggal dunia sebelumnya karena sakit. Sebelum sakit kronis, Ibu Anina bekerja sebagai penjual kue keliling dengan penghasilan maksimal 1.900.000 per bulan.
Adik Ibu Anina, yang merawatnya, tidak bekerja karena fokus pada perawatan. Mereka mengandalkan hasil kebun untuk makanan sehari-hari. Saat ini, Ibu Anina memerlukan bantuan untuk mandi dan makan.
Rumahnya berukuran 13m x 5m dengan dinding tembok, atap seng, dan lantai kayu serta keramik. Mereka menggunakan PAM untuk air minum, mandi, dan cuci, serta gas untuk memasak. Mereka memiliki satu motor, satu TV, dan satu kulkas, serta dua kipas angin untuk pendingin ruangan.
Rumah tersebut adalah hak milik asli almarhum suami dan Ibu Anina. Lingkungan sekitar sangat dekat dengan tetangga dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Banyak tetangga yang berprofesi sebagai pedagang kue, penjual sayur, dan buruh bangunan.
Keluarga Ibu Anina menerima bantuan dari pemerintah berupa uang tunai 800.000, beras 2 karung, dan kebutuhan dapur. Mereka juga mendapatkan pengobatan gratis dari pemerintah. Ibu Anina mengakui bahwa kadang-kadang bantuan tersebut tidak selalu datang setiap bulan.
 Terakhir didapatkan ibu Anina Bulan Januari,dan belum menerima lagi dibulan Februari,memang sudah biasa begitu,biasa bolong 1 bulan tidak menerima bantuan,itu adalah pernyataan dari ibu Anina, dan juga karena melihat kondisi ibu Anina Yang sedang sakit padasaat ini,ibu Anina Juga mendapatkan pengobatan gratis ,bukan hanya dari bpjs,tapi pemerintah melakukan arahan kepada team medis setempat untuk mendatangin rumah ibu Anina Ketikabeliau merasa kondisi nya sudah kritis dan semakin sudah melakukan aktivitas sehari sehari.