Mohon tunggu...
Febry Prima
Febry Prima Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

international relations, Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak dan Prediksi Globalisasi terhadap Peperangan Kontemporer

3 Desember 2021   02:00 Diperbarui: 3 Desember 2021   02:40 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam kesadaran publik Barat, perang modern didasarkan pada jenis perang militer berteknologi tinggi dan konvensional yang terkait dengan dua perang dunia, Perang Korea dan Perang Teluk. 

Namun, konflik postmodern yang didasarkan pada kekuatan kedirgantaraan berteknologi tinggi telah menciptakan perang asimetris dari oposisi mereka sendiri, termasuk ancaman senjata pemusnah massal terhadap masyarakat Barat.

Konflik bersenjata dapat berupa konflik asimetris atau konflik intensitas rendah "generasi keempat" yang diprakarsai oleh pemberontak dan teroris melawan hegemoni militer tradisional Barat. 

Selain itu, terorisme baru yang tidak menyenangkan dari perang nuklir, biologi dan kimia yang diluncurkan oleh negara-negara jahat dan entitas non-negara juga dianggap oleh beberapa analis sebagai semacam "perang non-tradisional".

Dari teori ke aplikasi: tantangan perang masa depan

Telah jadi keharusan kalau seluruh yang hirau dengan permasalahan keamanan membagikan atensi yang lebih besar pada penggabungan bentuk- bentuk perang yang tadinya terpisah. Basis konseptual dalam riset perang di Barat saat ini wajib diperluas untuk mencakup riset yang ketat tentang interaksi antara konflik antarnegara bagian, subnegara bagian, serta transnegara bagian serta tentang difusi perang.

keahlian militer kontemporer. Kita wajib mengakui kalau di era yang silih berhubungan, keterkaitan, serta ketergantungan nyatanya meliputi seluruh aspek konflik bersenjata. Analis militer serta spesialis struktur kekuatan butuh berkonsentrasi pada pemakaian kekuatan multifungsi dalam pembedahan yang sangat kompleks.

Di masa ketika seluruh permasalahan keamanan silih berhubungan serta kala keamanan nasional negara-negara Barat jadi sangat tergantung pada keamanan internasional, strategi skenario tunggal serta struktur kekuatan militer yang kaku jadi ketinggalan era. Konsep tradisional penangkalan serta pertahanan butuh dilengkapi dengan doktrin baru tentang penangkalan keamanan, serta perang ekspedisi. 

Di era baru yang diisyarati oleh jaringan serta komunikasi praktis, kebutuhan hendak kekuatan militer tingkatan lanjut dengan keahlian yang bermanfaat di bermacam tugas yang bisa jadi mengaitkan penyebaran preventif, serbuan pendahuluan, pertempuran perang, penegakan perdamaian, pemeliharaan perdamaian tradisional serta pembangunan perdamaian, serta kontraterorisme.

Pendekatan- pendekatan baru yang sangat menarik dari penstudi yang sudah berupaya untuk mempelajari kompleksitas konflik yang tumbuh, karakternya yang holistik tetapi multidimensi, dinamika sosiologis serta teknologinya. 

Kemajuan konseptual telah datang dari pekerjaan analitis ke dalam hubungan perang dengan masyarakat dan juga negara; dari menilai konvergensi mode konflik dan persyaratan yang berkembang untuk mengendalikan kekerasan bersenjata di era citra media instan; dan dari mengembangkan kekuatan multiguna yang dapat mengobarkan peperangan di seluruh spektrum konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun