Mohon tunggu...
si rahwana baik
si rahwana baik Mohon Tunggu... Penulis - bercerita menurut peristiwa

tidak perlu tau kapan, yang penting itu pasti

Selanjutnya

Tutup

Roman

Mengarungi Cinta Bersama Jalaluddin Rumi

22 Desember 2023   20:25 Diperbarui: 22 Desember 2023   20:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

jalaludin rumi pernah berkata "Seekor burung yang bertengger di gunung itu dan kemudian terbang dan pergi, adakah yang betambah atau berkurang dari gunung itu".  ketika kita merasa memilki akan sesuatu hal terus kemudian pergi meninggallkan kita, sesungguhnya kita tidak kehilangan hal itu, melainkan itu pergi begitu saja, karena pada dasarnya kita tidak mengharapkannya, esensinya tetap sama kamu ya kamu, kamu tidak akan pernah berkurang. 

ini persis ketika kamu menemui pasanganmu, ia cantik, ia manis, ia menawan, pelajaran yang kita dapat ambil dari perkataan rumi ialah jangan pernah mengharapkannya, karena itu belum menjadi esensimu, ia bisa datang dan pergi seperti burung itu, ketika kamu tidak mengharapkannya, lalu ia tiba-tiba pergi maka dari esensimu tidak pernah ada yang berkurang.

ketika kamu memilki pasangan yang kamu idam-idamkan selama ini, dan kamu berharap ia terus bersamamu, maka pengharapanmu akan sedikit demi sedikit mengecewakanmu. 

ingatlah perkataan ini " aku sudah tahu berlebih-lebihan bukanlah sifatku, apa yang menjadi takdirku akan menghampiriku, namun mencarinya dan mengharapkannya akan membuatku menderita, andai aku duduk terdiam, ia akan mendatangiku dan tidak menyakitiku" percayalah apa yang semakin kamu kejar, jika yang kamu kejar tidak mengarapkanmu, maka selamanya tidak akan pernah kamu dapatkan. 

segala sesuatu tidak akan bisa kamu raih tanpa didahului dengan usaha, tetapi ini tidak berlaku untuk kekasih, karena ia tidak bisa kamu cari sebelum kamu mendapatkannya.

bayangkan ketika kekasihmu pergi meninggalkanmu, lalu kamu bersedih seraya memikirkan kekurangan yang ada pada dirimu sendiri, lalu kamu pikirkan kebencian kepada kekasihmu, padahal dia orang yang kamu dambakan sebelumnya, padahal dia orang yang amat kamu cintai sebelumnya, lalu pikirkan perkataan ini "ketika hasrat mencapai tujuannya, ia akan menjadi kebencian". ketika kamu sudah mencintainya bersiaplah untuk membencinya juga, karena harapan akan melahirkan penyesalan.

ketika kamu pikir kekuranganmu yang menyebabkan kekasihmu pergi meninggalkanmu dan beralih ke orang lain, sebenarnya itu salah, karena malingpun tak akan bisa masuk ke rumahmu kalau tidak ada maling yang tinggal bersamamu, dan juga banjir berkali-kalipun tidak akan bisa menghidupi satu pohon kalau akarnya tidak sehat.

jangan sekali-kali kamu berputus asa, karena dunia perlu kamu taklukan, karena hidupmu akan lebih berguna bagi orang yang menharapkanmu, tau kenapa  keutamaan abu  bakar ra melebihi manusia lainnya, bukan karena puasanya, bukan karena sholatnya, tetapi karena kecintaannya kepada tuhannya. dan barang siapa yang akalnya mengalahkan hawa nafsunya, maka ia lebih mulia ndari malaikat, tetapi siapa yang hawa nafsunya melebihi akalnya, maka ia lebih rendah dari binatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun