Mohon tunggu...
H Febriyanto Chrestiatmojo
H Febriyanto Chrestiatmojo Mohon Tunggu... Penulis

Menyajikan artikel berisi tips-tips yang relevan dengan isu dan tema pilihan saat itu—dengan gaya reflektif, aplikatif, dan mengundang dialog.

Selanjutnya

Tutup

Love

Cara Tetap Logis Saat Pendekatan? Hindari Fantasi yang Mendahului Fakta

26 Juli 2025   11:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   10:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Tetap Logis Saat Pendekatan? (Getty Images/Skynesher)

Pendekatan bisa terasa seperti awal dari segalanya---hangat, menyenangkan, dan penuh harapan. Tapi di balik rasa "klik" yang muncul terlalu cepat, ada risiko: kita bisa larut dalam fantasi sebelum mengenal kenyataan. Artikel ini mengajakmu mengenali tanda-tanda kamu mulai kehilangan logika saat PDKT, dan bagaimana menjaga keseimbangan antara rasa dan realita.

Ketika Fantasi Terlalu Cepat Mendahului Realita

Aku pernah berada di fase pendekatan yang terasa terlalu indah untuk jadi nyata. Kami bertemu di acara komunitas seni, dan sejak obrolan pertama, aku langsung membayangkan banyak hal: kami jadian, traveling bareng, bahkan sempat terlintas bayangan menikah. Padahal, kami baru ngobrol dua kali.

Aku tahu itu terdengar konyol. Tapi saat perasaan mulai tumbuh, logika sering kali tertinggal. Aku mulai menafsirkan setiap senyuman sebagai sinyal, setiap balasan chat sebagai harapan. Aku larut dalam fantasi, dan lupa bahwa belum ada kepastian apa-apa.

Tanda Kamu Mulai Kehilangan Logika Saat PDKT

Aku mulai menyadari bahwa aku kehilangan kendali saat:

- Membayangkan masa depan sebelum mengenal masa lalunya  

- Merasa cemburu padahal belum punya status  

- Menyesuaikan diri secara berlebihan agar terlihat cocok  

- Mengabaikan red flags demi mempertahankan ilusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun