Mohon tunggu...
Febi Wahyudi
Febi Wahyudi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas Di Fiverr

Seorang pecinta Hujan dan Ketenangan, Kini Mengabdikan diri untuk Terus Menorehkan tinta hitam ke dalam selembar kertas, berbagi informasi, Menjadi pemilik dari Blog bertema Jalan-jalan, penulis untuk cerita Horor dan Romansa, terkadang suka Membuat puisi untuk ekspresi diri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Alasan Indonesia Dijuluki Ladang Adsensenya Orang Luar Negeri

4 Januari 2023   19:52 Diperbarui: 4 Januari 2023   19:56 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu gambar yang menggelitik ketika saya berselancar ria di internet dan media sosial, dimana satu meme yang menghadirkan sebuah bentuk sindiran bagaimana kondisi sosial masyarakat kita saat ini dalam menghadapi identitas jati diri bangsa mereka sekarang ini, gambar meme itu menghadirkan satu peta Indonesia dengan satu kalimat penuh bertuliskan ladang adsensenya para bule, sebuah kalimat satire yang ingin menunjukan bahwa kita mudah untuk tergoda dengan segala gemerlap trend luar negeri.

Menjadi ladang adsensenya para youtuber luar negeri bukanlah hal yang bernada candaan tapi lebih ke arah nuansa satire yang sebenarnya memang terjadi belakangan ini. Hal ini kemudian bisa terlihat jelas bagaimana setiap youtuber dari luar negeri, entah itu dari Amerika, Jepang, China, Bahkan Korea Selatan yang dengan mudahnya meraih jutaan views hanya dari video keseharian mereka yang kerap membahas bangsa ini. Dan 3 alasan mengapa Indonesia dijuluki ladang adsensenya youtuber luar negeri adalah:

1. Menganggap orang asing lebih baik

Hal ini sudah sering untuk dibahas terutama ketika melihat dari sudut pandang mengapa kita masih sering dengan mudahnya menganggap bahwa semua yang dari luar itu jauh lebih baik.

Hal ini pernah disindir oleh beberapa masyakarat Indonesia yang sudah muak dengan segala sesuatu yang harus berbau luar negeri, bahkan untuk pemilihan pemain film saja harus ada nuansa bulenya agar laku di pasaran, ini tentu memberikan satu asumsi bahwa masyarakat kita masih mendewakan paras blasteran dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kurang percaya diri

Kita kurang percaya diri dengan kemampuan diri sendiri, kita lebih bangga ketika menggunakan produk dari luar negeri, bahkan dengan mudahnya memberikan satu argumentasi bahwa produk lokal kualitasnya tidak lebih baik dari produk buatan luar negeri.

Itu  tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar, karena banyak produk lokal dengan harga lebih murah dan kualitas yang jauh lebih baik, bahkan produk luar tidak sedikit yang pembuatannya masih menggunakan tenaga terampil dari Indonesia karena selain berkualitas juga memberikan harga produksi yang lebih terjangkau.

3. Pangsa pasar pengguna internet yang menggiurkan

Indonesia merupakan pangsa pengguna internet yang seksi, ada lebih dari 200 juta jiwa yang tersambung ke dunia maya setiap harinya, banyak dari mereka yang menggunakan media sosialnya sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun