Mohon tunggu...
Febianty Putri Isna Muthmainna
Febianty Putri Isna Muthmainna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik UPN "Veteran" Jatim

I'll write what I want ♡♡ Mahasiswa semester 4 prodi Administrasi Publik UPNVJT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-Nilai Bela Negara dan Implementasinya

2 Januari 2021   01:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   01:03 17689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NILAI-NILAI BELA NEGARA


Pembelaan negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban dasar warga negara.
Atas dasar itu warga negara dengan asumsi ini, warga negara wajib membela negara
apabila kemerdekaan bangsa dan negara serta kedaulatan negara terancam bahaya. Hal
ini sesuai dengan pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai
Yakni "kita cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan". Dengan demikian membela
negara dalam rangka mempertahankan kemerdekaan tidak bertentangan dengan hati
nurani dan kesadaran kita sebagai warga negara dalam bela negara sebagaimana telah
diperintahkan negara melalui peraturan perundang-undangan yang ada sekarang, tidak
betentangan dengan etika politik atau prinsip-prinsip moral dasar negara modern. Namun
demikian kesadaran bela negara bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan sendirinya
dalam diri para warga negara. Diperlukan upaya-upaya sadar dan terencana secara
 untuk menanamkan dalam diri para warga landasan dan nilai-nilai bela negara
sebagai berikut :
a. Cinta terhadap tanah air.
b. Sadar berbangsa dan bernegara.
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.
b. Memiliki kemampuan awal bela negara.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BELA NEGARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


1.Cinta terhadap Tanah Air.

Cinta tanah air adalah perasaan cinta terhadap bangsa dan negara. Karena cinta terhadap tanah air maka dengan sepenuh hati rela berkorban untuk membela bangsa dan negara dari setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Pada hakikatnya cinta tanah air adalah kebanggaan menjadi bagian dari tanah air dan bangsa yang pada ujungnya ingin berbuat sesuatu untuk mengharumkan nama tanah air dan bangsa.

Cinta tanah air dapat pula diartikan rasa kebanggan, rasa memiliki, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimiliki setiap individu pada negara dimana dia tinggal. Kesemuanya itu tercermin pada perilaku membela, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat dan budaya yang ada di negaranya serta melestarikan alam dan lingkungannya.
Beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan bahwa kita mencintai tanah
air, antara lain :

a. Bangga sebagai orang Indonesia,
b. Memakai produk dalam negeri,
c. Mentaati semua peraturan-perundangan,
d. Taat membayar pajak
e. Dengan ikhlas mengikuti upacara bendera.
f. Menjaga kelestarian lingkungan,
g. Saling hormat-menghormati sesama warga negara, dan masih banyak lagi sikap dan
perilaku yang menunjukkan rasa cinta tanah air.

2.Sadar berbangsa dan bernegara.

kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa
individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.

Diperlukan adanya faktor-faktor pendukung yang harus terus-menerus diupayakan,untuk terciptanya rasa kesadaran berbangsa dan bernegara, yaitu :

a) Tingkat ke-amanahan dan keteladanan seorang pejabat/pemimpin.
b) Pemerataan kesejahteraan.
c) Keadilan dalam memberikan hak dan kewajiban sesama warga negara.
d) Kepercayaan kepada wakil rakyat dan pemerintah.
e) Tegasnya peraturan dan perundangan.
f) Rasa memiliki, bangga serta menyadari berbangsa dan bernegara yang satu
Indonesia. (ingat Sumpah Pemuda )
g) Mengetahui lebih banyak hal-hal yang positif serta kekayaan Indonesia, jangan
selalu negative thinking terhadap bangsa dan negara Indonesia.

3.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.

Pancasila sebagai ideologi negara, adalah ideologi yang bersumber dari
seluruh nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai Pancasila menjadi sumber inspirasi dan cita-cita hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara adalah nilai-nilai Pancasila merupakan suatu dasar nilai untuk mengatur pemerintahan negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sumber semangat bagi para penyelenggara negara dan para pelaksana pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya agar tetap diliputi dan diarahkan pada azas kerokhanian negara seiring dengan perkembangan jaman dan dinamika masyarakat.Pancasila sebagai konsep, gagasan atau himpunan dan ide-ide sesungguhnya telah teruji, baik dalam kajian ilmiah apalagi dalam menghadapi ujian dan ancaman yang secara fisik ingin merubah Pancasila sebagai ideologi negara.

Keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai salah satu nilai dari
kesadaran bela negara harus ditanamkan kepada setiap warga negara. Pemahamaman
Pancasila sebagai ideologi negara serta bukti nyata akan kesaktian Pancasila dalam
perjalanan sejarah bangsa harus tertanam dalam sanubari setiap warga negara yang
memiliki hak dan kewajiban dalam upaya bela negara.

4.Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.

Rela berkorban demi bangsa dan negara yaitu dengan rela mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran dan harta-benda untuk kepentingan umum. Atau dengan pengertian lain adalah pengabdian tanpa pamrih yang diberikan oleh warga negara terhadap tanah tumpah darah dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan tanggung jawab untuk
mempertahankan kelangsungan kejayaan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Ditengah arus globalisasi saat ini, dimana sifat dan perilaku individu yang kurang perduli dengan kehidupan sekitarnya semakin menonjol, muncul pertanyaan : masih adakah warga negara kita yang dengan ikhlas dan rela berkorban demi bangsa dan negara dari warga negara kita ? Ternyata masih banyak diantara warga negara kita yang dengan sukarela dan bergotong royong mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat,bangsa dan negara. Sebagai misal pelaksanaan siskamling/ronda malam yang dilaksanakan demi keamanan lingkungan perumahan. Melaksanakan siskamling adalah merupakan wujud kerelaan berkorban anggota masyarakat untuk kepentingan dan keamanan bersama. Beberapa penerima Anugerah Kalpataru dalam bidang
penyelamatan lingkungan adalah bukti bahwa masih ada warga negara yang dengan
sukarela berkorban untuk kepentingan bersama. (membuat bendungan, membuat jalan
tembus, menyelamatkan hutan mangrove dan lain sebagainya). Beberapa kegiatan di
lingkungan pendidikan tinggi juga menunjukkan kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa dan negara. Antara lain, program KKN, dibalik adanya nilai akademik bagi mahasiswa, mereka juga menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku kuliah untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat.

5.Memiliki kemampuan awal bela negara.

Nilai bela negara terakhir adalah memiliki kemampuan awal bela negara secara
psikis maupun fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan
intelegensia (EQ, SQ, IQ), senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Dan tidak kalah pentingnya secara psikis adalah mentaati semua peraturan perundangan. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan yang prima, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bela negara secara psikis dengan gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan. Potensi atau kemampuan awal bela negara secara psikis maupun fisik dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Sebagai contoh kecerdasan emosional (EQ) dilatih atau dibiasakan dengan pengendalian diri, bersikap sopan santun, rendah hati.

Kekerasan  spiritual (SQ) ditingkatkan dengan senantiasa rajin melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing. Kecerdasan intelegensia (IQ)
dikembangkan dengan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Kemampuan awal bela
negara secara fisik dapat dikembangkan dengan menjaga kesehatan agar tetap prima
dengan jalan menjaga asupan makanan yang bergizi (empat sehat lima sempurna),
mempertahankan kesamaptaan jasmani dengan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA


Abidin, Zainal dkk. 2014. Buku Ajar Pendidikan Bela Negara.Surabaya : UPN Veteran Jawa Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun