Mohon tunggu...
Febianty Putri Isna Muthmainna
Febianty Putri Isna Muthmainna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik UPN "Veteran" Jatim

I'll write what I want ♡♡ Mahasiswa semester 4 prodi Administrasi Publik UPNVJT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-Nilai Bela Negara dan Implementasinya

2 Januari 2021   01:04 Diperbarui: 2 Januari 2021   01:03 17689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.

Pancasila sebagai ideologi negara, adalah ideologi yang bersumber dari
seluruh nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai Pancasila menjadi sumber inspirasi dan cita-cita hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara adalah nilai-nilai Pancasila merupakan suatu dasar nilai untuk mengatur pemerintahan negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sumber semangat bagi para penyelenggara negara dan para pelaksana pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya agar tetap diliputi dan diarahkan pada azas kerokhanian negara seiring dengan perkembangan jaman dan dinamika masyarakat.Pancasila sebagai konsep, gagasan atau himpunan dan ide-ide sesungguhnya telah teruji, baik dalam kajian ilmiah apalagi dalam menghadapi ujian dan ancaman yang secara fisik ingin merubah Pancasila sebagai ideologi negara.

Keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai salah satu nilai dari
kesadaran bela negara harus ditanamkan kepada setiap warga negara. Pemahamaman
Pancasila sebagai ideologi negara serta bukti nyata akan kesaktian Pancasila dalam
perjalanan sejarah bangsa harus tertanam dalam sanubari setiap warga negara yang
memiliki hak dan kewajiban dalam upaya bela negara.

4.Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.

Rela berkorban demi bangsa dan negara yaitu dengan rela mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran dan harta-benda untuk kepentingan umum. Atau dengan pengertian lain adalah pengabdian tanpa pamrih yang diberikan oleh warga negara terhadap tanah tumpah darah dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan tanggung jawab untuk
mempertahankan kelangsungan kejayaan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Ditengah arus globalisasi saat ini, dimana sifat dan perilaku individu yang kurang perduli dengan kehidupan sekitarnya semakin menonjol, muncul pertanyaan : masih adakah warga negara kita yang dengan ikhlas dan rela berkorban demi bangsa dan negara dari warga negara kita ? Ternyata masih banyak diantara warga negara kita yang dengan sukarela dan bergotong royong mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat,bangsa dan negara. Sebagai misal pelaksanaan siskamling/ronda malam yang dilaksanakan demi keamanan lingkungan perumahan. Melaksanakan siskamling adalah merupakan wujud kerelaan berkorban anggota masyarakat untuk kepentingan dan keamanan bersama. Beberapa penerima Anugerah Kalpataru dalam bidang
penyelamatan lingkungan adalah bukti bahwa masih ada warga negara yang dengan
sukarela berkorban untuk kepentingan bersama. (membuat bendungan, membuat jalan
tembus, menyelamatkan hutan mangrove dan lain sebagainya). Beberapa kegiatan di
lingkungan pendidikan tinggi juga menunjukkan kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa dan negara. Antara lain, program KKN, dibalik adanya nilai akademik bagi mahasiswa, mereka juga menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku kuliah untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat.

5.Memiliki kemampuan awal bela negara.

Nilai bela negara terakhir adalah memiliki kemampuan awal bela negara secara
psikis maupun fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan
intelegensia (EQ, SQ, IQ), senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Dan tidak kalah pentingnya secara psikis adalah mentaati semua peraturan perundangan. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan yang prima, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal bela negara secara psikis dengan gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan. Potensi atau kemampuan awal bela negara secara psikis maupun fisik dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Sebagai contoh kecerdasan emosional (EQ) dilatih atau dibiasakan dengan pengendalian diri, bersikap sopan santun, rendah hati.

Kekerasan  spiritual (SQ) ditingkatkan dengan senantiasa rajin melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing. Kecerdasan intelegensia (IQ)
dikembangkan dengan mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Kemampuan awal bela
negara secara fisik dapat dikembangkan dengan menjaga kesehatan agar tetap prima
dengan jalan menjaga asupan makanan yang bergizi (empat sehat lima sempurna),
mempertahankan kesamaptaan jasmani dengan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA


Abidin, Zainal dkk. 2014. Buku Ajar Pendidikan Bela Negara.Surabaya : UPN Veteran Jawa Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun