Hai Kompasianer
Adakah yang masih meragukan jika merapikan kamar di pagi hari bukanlah hal yang wajib dilakukan?
Mungkin banyak diantara kita yang malas dalam hal merapikan kamar atau pun sebaliknya. Tak sedikit orang yang justru berpikiran jika bangun tidur harus langsung merapikan kamar. Mindset tersebut sudah tertumbuh sejak kita masih kecil, yang mana pastinya para orangtua akan membangunkan sang anak dan langsung menyuruh nya merapikan kamar.
Memang merapikan kamar adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang karena hal tersebut menentukan personel pribadi kita. Seperti apakah kita orang yang bersih atau tidak, atau orang yang lusuh atau berantakan? Karena walaupun orang-orang tidak mengetahui itu pun pasti akan terlihat bagaimana dia memperlakukan dirinya sendiri.
Nah, Kompasianer beberapa dari kita pasti memiliki kebiasan merapikan kamar di pagi hari. Akan tetapi, berdasarkan riset dan studi yang dilakukan oleh Dr. Stephen Pretlove dari Keystone University, kebiasaan tersebut ternyata mungkin tak sebaik yang kita kira.
Merapikan kasur saat kita bangun ternyata membuat semua debu yang menempel pada kasur, bantal dan selimut di malam hari menjadi terjebak dan mengendap di dalam. Hal ini di khawatirkan dapat memicu timbulnya penyakit seperti asma dan alergi yang kita miliki.
Pastinya kita bertanya-tanya bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut supaya tidak terjadi atau terhindar bukan?!
Nah kompasianer, untuk mengatasinya menurut Dr. Stephen sebaiknya kita menyalakan lampu, buka jendela, dengan posisi tetap membiarkan kasur berantakan selama sekitar setengah jam an terlebih dahulu sebelum akhirnya kita merapikan kasur dan kamar. Hal ini dapat menghilangkan kelembapan dan mendorong perputaran udara supaya bakteri dan virus yang ada tidak mengendap di tempat tidur kita.
So, jangan buru-buru dirapikan ya jika tidak mau hal tersebut terjadi. Dan hal tersebut wajib diingat, karena bagaimana pun bakteri dan virus yang tersebar akan membuat kita gampang terjangkau penyakit.
