Mohon tunggu...
Fazri Ahmad Fachreza
Fazri Ahmad Fachreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya memiliki Hobi membaca dan menulis khususnya pada topik Sejarah, Politik, dan Keamanan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konflik Rusia-Ukraina dan Konsekuensinya terhadap Geopolitik di Eropa Timur

22 Juli 2023   15:07 Diperbarui: 22 Juli 2023   15:07 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Maidan Nezalezhnosti Sebelum dan Sesudah Serangan Rusia - www.vocaleurope.eu

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menjadi salah satu peristiwa geopolitik yang paling signifikan dan kontroversial di abad ke-21. Konflik ini dimulai pada tahun 2014 ketika Rusia secara militer menduduki wilayah Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina. Konflik ini telah menimbulkan ketegangan yang tinggi antara kedua negara serta mempengaruhi dinamika geopolitik di Eurasia bahkan Global.

Ukraina memiliki sejarah panjang dan kompleks sebagai wilayah yang terkait dengan Uni Soviet dan kemudian meraih kemerdekaan pada tahun 1991 setelah keruntuhan Uni Soviet. Namun, proses pemisahan ini tidak berlangsung mulus, dan Ukraina terus menghadapi tantangan dalam membangun identitas nasional yang kuat serta mengkonsolidasikan otoritas negara di seluruh wilayahnya.

Konflik Rusia-Ukraina pada tahun 2014 tidak hanya muncul secara tiba-tiba, tetapi dapat dilihat sebagai hasil dari faktor-faktor internal dan eksternal yang kompleks. Di sisi Rusia, ada kepentingan geopolitik dan keamanan yang kuat untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah sekitarnya. Terlebih lagi, status Krimea yang strategis dan sejarahnya sebagai bagian dari Rusia selama beberapa abad menjadi faktor penting dalam intervensi Rusia di wilayah tersebut. Di sisi Ukraina, ada upaya untuk memperkuat kedaulatan nasional dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara Barat.

Berawal sejak 2004 dimana Rusia diduga mempengaruhi Ukraina secara politik melalui tokoh-tokoh dan oligarki Ukraina yang Pro-Rusia, kemudian pada 2013 diwarnai aksi protes Anti-Rusia di Ukraina karena rakyat Ukraina merasa bahwa Negara mereka sangat bergantung pada Rusia dan tidak pernah mau terbuka dengan Uni Eropa dan Barat dalam berbagai hal strategis, protes ini kemudian dikenal sebagai Revolusi Euromaidan yang menggulingkan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang Pro-Rusia. Aksi balasan Rusia pada 2014 adalah dengan menginvasi Krimea serta memberikan dukungan terhadap gerakan Separatisme Pro-Rusia di Timur Ukraina. (BBC, 2016)

Rusia ingin memastikan agar Ukraina tetap netral dengan membuat jarak supaya tidak terlalu dekat dengan Barat. Pemerintah Rusia berfikir bahwa negaranya akan mendapat ancaman keamanan jika Ukraina terlalu dekat dengan Barat apalagi jika Ukraina kemudian masuk kedalam keanggotaan NATO. Maka dari itu Rusia pada awalnya hanya ingin menjadikan Ukraina sebagai "Buffer State" atau Negara Penyangga antara NATO/Uni Eropa dengan Rusia. Namun disisi lain Ukraina sebagai negara yang berdaulat mereka tidak mau didikte oleh pihak manapun, maka dari itu kemudian banyak protes Anti-Rusia yang dilakukan oleh masyarakat Ukraina. (Aida, 2022)

Tindakan Rusia dikemudian hari dinilai sangat Agresif atas tanngapan terhadap protes Anti-Rusia di Ukraina, seperti Aneksasi Krimea pada 2014, memberikan dukungan terhadap Gerakan Separatisme di Timur Ukraina, dan lainnya, sehingga masyarakat Ukraina berfikir bahwa mereka membutuhkan sebuah etintas yang mampu melindungi mereka dari ancaman Rusia.

Dalam konteks geopolitik global, konflik ini juga mencerminkan rivalitas antara Rusia dan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Dalam upayanya untuk mendukung Ukraina, negara-negara Barat telah memberikan bantuan finansial, dukungan militer terbatas, dan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Ini telah memperumit dinamika geopolitik di Eurasia, dengan beberapa negara di kawasan ini terbagi antara kepentingan Rusia dan dukungan terhadap Ukraina. (Kober, 1996)

Dalam konteks inilah penting untuk memahami konsekuensi geopolitik yang timbul dari konflik Rusia-Ukraina. Konflik ini telah mempengaruhi hubungan Rusia dengan negara-negara tetangga di Eurasia, mengubah permainan kekuatan dan memicu ketegangan yang lebih besar di kawasan tersebut. Selain itu, konflik ini juga memiliki implikasi terhadap hubungan antara Rusia dengan Uni Eropa dan NATO, yang telah mengalami ketegangan yang meningkat.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah konflik Rusia-Ukraina, termasuk faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Selain itu, paper ini juga akan mengkaji konsekuensi geopolitik dari konflik ini di Eurasia, serta menyajikan beberapa skenario masa depan yang mungkin terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan konsekuensi konflik ini, diharapkan dapat membantu dalam mencari solusi damai dan stabil dalam konteks geopolitik yang kompleks ini.

A. Konflik Rusia dan Ukraina

1. Revolusi Oranye dan Dampaknya pada Hubungan Ukraina-Rusia

Revolusi Oranye adalah serangkaian protes dan peristiwa politik yang terjadi di Ukraina dari akhir November 2004 hingga Januari 2005, setelah pemilihan presiden Ukraina pada tahun 2004. Gerakan ini digalakkan oleh massa dan kubu dari Viktor Yushchenko, dan bertujuan untuk menegakkan demokrasi di Ukraina karena adanya kecurangan dan upaya intervensi dari Rusia yang terjadi pada pemilu yang tengah berlangsung. Pada awalnya Vicktor Yanukovych memenangkan konstestasi, tetapi pengadilan Ukraina menyatakan banyak kejanggalan yang terjadi sehingga harus dilakukan pemilihan ulang. Akhirnya gerakan ini berhasil memenangkan Yushchenko dalam pemilihan presiden ulang pada bulan Desember 2004. Revolusi Oranye merupakan penggerak demokrasi bagi rakyat Ukraina dan kekuatan normatif Uni Eropa membuat Ukraina tetap menjadi buffer zone dan anggota ENP (European Neighborhood Policy). (Afina, 2012). Setelah Revolusi Oranye, hubungan antara Rusia dan Ukraina mengalami ketegangan dan terus memburuk. Hal ini terjadi karena Ukraina ingin lebih terbuka dan mendekatkan diri dengan Uni Eropa, sementara Rusia ingin mempertahankan pengaruhnya di Ukraina. (Putri, Awhan, Dewi, 2011).

Revolusi Oranye di Ukraina pada 2004 - www.iwm.org.uk
Revolusi Oranye di Ukraina pada 2004 - www.iwm.org.uk

2. Revolusi Euromaidan dan Intervensi Rusia.

Revolusi Euromaidan adalah serangkaian protes dan peristiwa politik yang terjadi di Ukraina pada tahun 2013 hingga 2014. Revolusi Euromaidan dipicu oleh keputusan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych untuk membatalkan perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa dan memilih untuk lebih mendekatkan diri dengan Rusia. Tujuan dari Revolusi Euromaidan adalah untuk menegakkan demokrasi di Ukraina dan mendekatkan diri dengan Uni Eropa. Rusia memiliki pengaruh yang besar di Ukraina, terutama di wilayah timur dan selatan, Hal ini membuat Rusia khawatir dengan Revolusi Euromaidan dan mendukung Presiden Yanukovych yang pro-Rusia. Revolusi Euromaidan memicu perubahan politik yang signifikan di Ukraina, termasuk penggulingan Presiden Yanukovych, pemilihan umum baru, dan perubahan dalam arah kebijakan luar negeri Ukraina. Revolusi Euromaidan berakhir pada Februari 2014 setelah Presiden Yanukovych digulingkan dari kekuasaan. Ukraina kemudian mengalami konflik militer dengan Rusia di wilayah Krimea dan Separatis pro-Rusia di Donbass. (The Economist, 2014)

Kerusuhan Revolusi Euromaidan 2014 - www.nbcnews.com
Kerusuhan Revolusi Euromaidan 2014 - www.nbcnews.com

3. Aneksasi Krimea dan Dukungan Rusia terhadap Gerakan Separatisme di Ukraina Timur

Aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 terjadi setelah terjadinya gejolak politik di dalam negeri Ukraina. Pada awal tahun 2014, perdana menteri Crimea meminta bantuan Rusia untuk menyelesaikan konflik dalam negeri Ukraina. Pemerintah Rusia menerima permintaan dari Crimea dan mengirimkan pasukannya untuk menduduki Crimea. Hasil referendum yang dilakukan di Krimea menunjukkan bahwa 70 persen warga Krimea ingin bergabung dengan Rusia, dan 11 persen menginginkan tetap bergabung dengan Ukraina. Rusia kemudian memerintah Krimea sebagai dua subjek federal: Republik Krimea dan kota federal Sevastopol.

Peristiwa aneksasi wilayah Ukraina oleh Rusia ini menuai banyak kecaman dan sanksi dari negara-negara besar yang ditujukan kepada Rusia, khususnya Amerika Serikat dan NATO. Banyak negara di dunia menentangnya dan menyebutnya sebagai aneksasi atau pencaplokan wilayah Krimea yang diklaim Ukraina oleh Rusia. Aneksasi ini memiliki dampak yang signifikan. Akibatnya hubungan antara Rusia-Ukraina memburuk dan memicu konflik yang berkepanjangan di Ukraina. Peristiwa ini juga memperburuk hubungan Rusia dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan NATO. Sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia sebagai akibat dari aneksasi Krimea berdampak pada perekonomian Rusia. (Gama, 2020).

Kemudian Rusia juga memberikan dukungan militer kepada kelompok separatis di Ukraina Timur, baik dalam bentuk pasukan langsung maupun dukungan logistik dan senjata. Rusia memiliki kepentingan politik di Ukraina, terutama dalam mempertahankan pengaruhnya di wilayah tersebut dan mencegah ekspansi NATO ke Eropa Timur. Dukungan terhadap gerakan separatis di Ukraina Timur menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. Konflik internal di Ukraina, terutama antara wilayah Ukraina Barat yang cenderung pro-Barat dan Ukraina Timur yang cenderung pro-Rusia, juga mempengaruhi dukungan Rusia terhadap gerakan separatis di Ukraina Timur, Rusia melihat gerakan separatis sebagai cara untuk mempertahankan pengaruhnya di Ukraina Timur dan memperkuat posisi politiknya di Ukraina secara keseluruhan.

4. Invasi Rusia ke Ukraina (2022)

Invasi Rusia ke Ukraina dipicu oleh klaim iredentisme Rusia, ketidakpuasan terhadap hak kedaulatan Ukraina, dan klaim bahwa Ukraina didominasi oleh orang neo-Nazi yang menyiksa orang Rusia di Ukraina. Pada 21 Februari 2022, Rusia mengakui Republik Donetsk dan Republik Lugansk, dua negara statelet yang dikuasai oleh pasukan separatis pro-Rusia di wilayah Donbas. Pada 22 Februari 2022, Rusia mengirimkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Lugansk untuk mendukung pasukan separatis pro-Rusia. (CNN, 2022). Pasukan Rusia juga melakukan invasi ke wilayah Ukraina lainnya. Invasi Rusia ke Ukraina memiliki dampak teritorial yang signifikan, Rusia berhasil menguasai sebagian wilayah Ukraina, termasuk wilayah Donetsk dan Lugansk. Invasi ini mengubah batas wilayah antara Rusia dan Ukraina, dengan wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Ukraina kini dikuasai oleh Rusia. Invasi Rusia ke Ukraina mendapat kecaman dari banyak negara di seluruh dunia. Banyak negara mengecam pelanggaran terhadap kedaulatan teritorial Ukraina dan mendukung integritas teritorial Ukraina. Beberapa negara juga memberikan bantuan dan dukungan kepada Ukraina dalam menghadapi invasi ini. (Ambafrance, 2023).

Peta Pendudukan Militer Rusia di Wilayah Ukraina - www.bbc.com 
Peta Pendudukan Militer Rusia di Wilayah Ukraina - www.bbc.com 

Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 memberikan beberapa keuntungan bagi Rusia, meskipun juga memiliki dampak negatif yang signifikan. Keuntungan yang didapat rusia adalah nasionalisme di Rusia semakin menguat. Pemerintah Rusia dapat memanfaatkan invasi ini untuk membangun citra kekuatan dan keberhasilan di mata rakyat Rusia. Invasi ini juga dapat meningkatkan dukungan domestik bagi pemerintah Rusia. Dalam situasi konflik, rakyat Rusia cenderung bersatu dan mendukung pemerintah mereka. (Jessica, 2022).

Setelah menginvasi Ukraina, Rusia mengintegrasikan beberapa wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia. Pada tahun 2014, Rusia lebih dahulu melakukan aneksasi dan pendudukan terhadap wilayah Krimea di Ukraina. Pada 21 Februari 2022, Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah timur Ukraina yaitu Donetsk dan Luhansk yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. Pada saat yang sama dikeluarkannya dekrit oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tentang penggabungan wilayah Oblast Donetsk, Oblast Luhansk ke dalam wilayah Federasi Rusia, disusul oleh Oblast Kherson, dan Oblast Zaporizhzhia pada 29 September 2022. (Sorongan, 2022)

B. Dampak Perang Rusia-Ukraina di Eropa Timur dan Sekitarnya

Invasi Rusia ke Ukraina memiliki dampak geopolitik yang signifikan di Eropa Timur, Bagi Rusia hal ini akan memperburuk hubungan antara Rusia dan negara-negara di Eropa Timur terkecuali Belarusia. Hal ini juga memicu kekhawatiran akan kemungkinan konflik yang lebih besar di masa depan. (Heylaw.id, 2022). Secara tidak langsung Rusia berhasil memperkuat pengaruh politiknya dalam konflik di regional di Eropa Timur. Rusia berhasil menguasai sebagian wilayah U kraina dan mendirikan negara statelet di wilayah Donetsk dan Lugansk. (Randy & Renny, 2022). Invasi ini juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan di Eropa Timur. Rusia merupakan salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina mempengaruhi pasokan energi ke negara-negara di Eropa Timur. (Eko, 2022). Peran Uni Eropa dan NATO dalam menjaga keamanan di Eropa Timur semakin meningkat. Uni Eropa dan NATO memberikan dukungan politik dan keamanan kepada Ukraina, serta meningkatkan kehadiran militer mereka di wilayah tersebut. (European Parliament, 2022)

1. Dampak Invasi Rusia ke Ukraina Terhadap Negara Baltik

Lithuania, Latvia, dan Estonia sepakat untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menyatakan dukungan penuh untuk Ukraina. Lithuania juga mengirimkan bantuan kemanusiaan dan pasukan militer ke Ukraina. Selain itu, para menteri luar negeri negara-negara Baltik menyerukan agar Rusia segera mengakhiri agresi di Ukraina. Invasi ini memicu konsultasi keamanan NATO berdasarkan Pasal 4. Pemerintah Estonia mengeluarkan pernyataan Perdana Menteri Kaja Kallas: "Agresi meluas Rusia merupakan ancaman bagi seluruh dunia dan semua negara NATO, dan konsultasi NATO tentang penguatan keamanan Sekutu harus dimulai untuk menerapkan langkah-langkah tambahan untuk memastikan pertahanan. dari Sekutu NATO. Tanggapan paling efektif terhadap agresi Rusia adalah persatuan." (CNN, 2022).

Menlu Negara-negara Baltik Berkumpul di Kyiv 2021 - www.mfa.gov.lv
Menlu Negara-negara Baltik Berkumpul di Kyiv 2021 - www.mfa.gov.lv

Perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan peningkatan inflasi di negara-negara Baltik, Hal ini disebabkan karena negara-negara Baltik sangat bergantung pada pasokan energi dari Rusia, dan perang telah mengganggu rantai pasokan, sehingga menyebabkan kenaikan harga energi. Invasi Ukraina oleh Rusia telah mendorong negara-negara Eropa termasuk negara-negara Baltik untuk mengambil langkah-langkah memperkuat keamanan energi mereka. Hal ini karena Rusia adalah salah satu pemasok utama energi ke Eropa, dan invasi tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan Rusia sebagai pemasok energi. (Budiawan, 2023).

Selain itu Invasi Rusia ke Ukraina telah memiliki dampak yang signifikan pada keamanan dan pertahanan di negara-negara Baltik. Karena ketegangan yang terjadi di Ukraina negara-negara Baltik telah mendorong untuk meningkatkan kesiapan militer mereka, hal ini disebabkan karena Latvia, Estonia, dan Lithuania khawatir tentang kemungkinan invasi dari Rusia, karena mereka memiliki perbatasan langsung dengan Rusia. Selain itu Negara-negara Baltik adalah anggota NATO, dan invasi Ukraina telah mendorong NATO untuk meningkatkan dukungannya bagi negara-negara Baltik. (Jafar, 2022)

2. Dampak Invasi Rusia ke Ukraina terhadap Negara Grup Visegrd

Grup Visegrad merupakan Kelompok Kerjasama Regional yang terdiri antara Polandia, Republik Ceko, Hongaria, dan Slowakia. Polandia mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menyatakan dukungan penuh untuk Ukraina. Polandia juga telah berjanji untuk menghentikan impor minyak dari Rusia melalui jaringan pipa, yang akan memotong sebagian besar sumber keuangan bagi mesin perang Rusia. Hubungan antara Polandia dan Hongaria berubah karena Ukraina. Polandia mengkritik sikap Hongaria yang dianggap terlalu memihak Rusia dalam konflik Ukraina, Hal ini dikarenakan pada saat ini Hongaria tergantung pada impor minyak dari Rusia melalui pipa yang melewati Ukraina (Antara, 2022). Namun, Uni Eropa telah memberikan waktu tambahan satu tahun bagi Hongaria untuk mencari pasokan alternatif. Republik Ceko dan Slowakia mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan menyatakan dukungan penuh untuk Ukraina. Namun Otoritas Ukraina memutuskan untuk menutup pipa minyak yang mengalir menuju Eropa, Hal ini akan berdampak pada pasokan minyak ke Republik Ceko dan juga Slowakia. (Sorongan, 2022).

Bendera Negara Kelompok Visegrad dan NATO - warsawinstitute.org
Bendera Negara Kelompok Visegrad dan NATO - warsawinstitute.org

Salah satu bidang kerjasama yang digagas pada grup ini adalah Visegrd Battlegroup. Visegrd Battlegroup juga dikenal sebagai V4 EU Battlegroup, adalah sebuah kelompok tempur militer yang dipimpin oleh Polandia dan melibatkan negara-negara anggota Visegrd Group lainnya, yaitu Republik Ceko, Slowakia, dan Hongaria. Visegrd Battlegroup adalah salah satu Battlegroup Uni Eropa yang dibentuk untuk memberikan respons cepat terhadap krisis dan konflik di dunia dan merupakan bagian dari European Union Military Staf. Battlegroup ini dijadwalkan akan berada dalam status siaga pada paruh pertama tahun 2023 mengingat situasi yang masih memanas di Ukraina. (Kandrk, 2022).

3. Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Finlandia dan Swedia

Dalam keseluruhan, Perang Rusia Ukraina telah mempengaruhi kebijakan keamanan Finlandia dan Swedia. Finlandia dan Swedia telah mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina. Finlandia telah memperkuat pertahanan dan meningkatkan kesiagaan di kawasan perbatasannya, sementara Swedia telah meninggalkan kebijakan netralitas militer dan bergabung dengan NATO. Finlandia memperkuat pertahanan di perbatasan untuk menghadapi potensi ancaman dari Rusia setelah invasi Ukraina. Finlandia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022 setelah pecahnya konflik antara Rusia dan Ukraina. Setelah menjadi anggota terbaru NATO, Finlandia telah meningkatkan kesiagaan di kawasan perbatasannya serta tetap menjaga posisi netral meskipun tetap waspada terhadap situasi politik di Ukraina. (Xinhua, 2023)


Sekjen NATO menunjukkan surat integrasi Finlandia dan Swedia - www.voi.id
Sekjen NATO menunjukkan surat integrasi Finlandia dan Swedia - www.voi.id

Rusia merespons dengan kemarahan dan kekhawatiran terhadap bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO. Mereka menganggap hal ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan menyatakan bahwa tindakan tersebut akan memiliki konsekuensi. Rusia juga mengumumkan peningkatan kehadiran militernya di wilayah terdekat sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dengan NATO. Rusia mengancam dengan apa yang disebut "tanggap teknis militer" jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO. Tanggapan itu termasuk mengerahkan senjata nuklir di daerah kantong Kaliningrad, Rusia. Tetapi ancaman nuklir semacam itu mungkin bisa saja menjadi bumerang. (VOA, 2022).

4. Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Negara Balkan

Sejak Rusia invasi Ukraina pada akhir Februari, para pemimpin UE mengungkapkan bahwa keterlibatan enam negara Balkan itu menjadi prioritas demi menjaga keamanan di kawasan Eropa. Persatuan ini akan membentuk komitmen bersama dalam menghadapi tantangan pertahanan dengan mengintensifkan kebijakan. UE pun akan memberikan bantuan untuk memitigasi dampak krisis energi dan ekonomi pada enam negara Balkan tersebut. Dalam pertemuan para pemimpin tersebut, fokus utama adalah memperkuat kemitraan UE untuk menstabilkan kawasan Balkan di tengah konflik Ukraina. UE mengungkapkan pentingnya perluasan untuk negara Balkan yang sudah bertahun-tahun menunggu yaitu Albania, Bosnia, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia. (Indonesia Defense, 2022)

Perang Rusia-Ukraina berdampak pada pasokan energi di Eropa, termasuk di negara-negara Balkan. Negara-negara Balkan, seperti Serbia, Montenegro, dan Bosnia-Herzegovina, bergantung pada pasokan energi dari Rusia, Perang Rusia-Ukraina dapat mengganggu pasokan energi ke negara-negara Balkan yang bergantung pada pasokan energi dari Rusia. Beberapa negara Balkan telah berupaya untuk diversifikasi pasokan energi mereka dengan mencari sumber energi alternatif, seperti energi terbarukan dan gas alam cair dari Amerika Serikat. Namun, upaya diversifikasi ini masih terbatas dan negara-negara Balkan masih bergantung pada pasokan energi dari Rusia. (Lukas, 2022)

Peta Jalur Pipa Gas dari Rusia yang Melintasi Negara-negara Balkan - www.euractiv.com
Peta Jalur Pipa Gas dari Rusia yang Melintasi Negara-negara Balkan - www.euractiv.com

Konflik di Balkan, seperti perang Serbia-Kosovo, dapat mempengaruhi stabilitas regional dan hubungan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya. Rusia memiliki hubungan dekat dengan Serbia dan memiliki kepentingan geopolitik di kawasan Balkan. Serbia menyatakan bahwa mereka akan tetap netral dalam konflik tersebut dan telah memperkuat hubungan dengan Uni Eropa serta meningkatkan kerjasama di bidang keamanan. Serbia juga bergantung pada pasokan energi dari Rusia, sehingga perang Rusia-Ukraina dapat berdampak pada pasokan energi di Serbia. (Laraswati, 2022).

5. Pengaruh Konflik Rusia-Ukraina terhadap Romania dan Moldova

Romania telah menjadi pendukung utama Ukraina dalam konflik ini dan telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Sementara bagi Moldova Konflik ini telah menyebabkan pemadaman listrik, serangan rudal, dan inflasi. Sebagai respons terhadap konflik, Moldova telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan Romania, termasuk mengintegrasikan pasar keuangan mereka dan meningkatkan perdagangan bilateral. Kedekatan keduanya terlihat selama kunjungan Perdana Menteri Moldova Dorin Recean ke Bucharest untuk bertemu Perdana Menteri Romania Nicolae Cuica dan Presiden Klaus Iohannis pada Maret 2023. Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan bisnis kedua negara, terutama di tepi Prut. Moldova juga sedang mempertimbangkan kontrak kerja sama untuk pasokan gas dan listrik dengan Romania untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia. (Hani, 2023)

PM Moldova Recean dan PM Romania Cuica - https://www.youtube.com/watch?v=vE3HRfjyqZ4
PM Moldova Recean dan PM Romania Cuica - https://www.youtube.com/watch?v=vE3HRfjyqZ4
Kerjasama militer antara Romania dan Moldova dalam konteks konflik Rusia-Ukraina juga dapat mempengaruhi hubungan Moldova dengan Uni Eropa. Uni Eropa telah memberikan bantuan militer kepada Moldova dalam menghadapi ancaman konflik dengan Rusia. Kerjasama dengan Romania dapat memperkuat hubungan Moldova dengan Uni Eropa dan meningkatkan dukungan mereka dalam menghadapi Rusia. (Pascal, 2022).

Kesimpulan

Konflik antara Rusia dan Ukraina memiliki akar yang kompleks dan bermacam-macam, termasuk faktor sejarah, etnisitas, dan teritorial. Eskalasi konflik ini menjadi semakin kompleks dengan intervensi pihak-pihak eksternal dan rivalitas kepentingan geopolitik. Konflik ini telah memiliki dampak yang luas terhadap stabilitas dan keamanan di Eropa Timur. Ketegangan yang berkepanjangan telah menyebabkan penderitaan manusia, kerugian ekonomi, dan pergeseran kekuatan geopolitik di kawasan tersebut. Selain itu, dampaknya juga terasa dalam hubungan antara Rusia dengan negara-negara Barat. Konflik ini juga telah meningkatkan kesadaran tentang ketergantungan beberapa negara Eropa Timur pada pasokan energi Rusia. Kebergantungan ini menciptakan kerentanan ekonomi dan keamanan yang meningkatkan kekhawatiran di antara negara-negara tersebut. Konflik Rusia-Ukraina juga mencerminkan rivalitas kepentingan antara kekuatan besar di tingkat global. Peran pihak eksternal, termasuk dukungan militer dan diplomatik yang diberikan kepada masing-masing pihak, telah memperumit dan memperpanjang konflik ini.

Kesimpulan akhir yang dapat diambil dari paper ini adalah bahwa konflik Rusia-Ukraina telah memberikan dampak yang signifikan terhadap geopolitik di Eropa Timur. Implikasi keamanan, ekonomi, dan politik dari konflik ini tidak dapat diabaikan, dan penting bagi negara-negara di kawasan dan komunitas internasional untuk bekerja sama mencari solusi yang damai dan berkelanjutan. Masa depan Eropa Timur akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan semua pihak untuk mengatasi perbedaan dan bekerja menuju perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.

Sumber :

Aida, N. 2022. Kenapa Rusia dan Ukraina Perang?. Diakses pada 28 Juni 2023 dari https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/04/190500665/kenapa-rusia-dan-ukraina-perang?page=all#:~:text=Lantas%2C%20kenapa%20Rusia%20dan%20Ukraina,modern%20adalah%20ancaman%20yang%20konstan.

BBC. 2016. Ukraine crisis: What's going on in Crimea?. Diakses pada 28 Juni 2023 dari https://www.bbc.com/news/world-europe-25182823

Kober, S. 1996. NATO Expansion and the Danger of a Second Cold War.

Afina, N, F. 2012. Revolusi Oranye dan Dampaknya Pada Pencalonan Ukraina di Uni Eropa. Diakses pada 8 Juni 2023 dari https://prezi.com/ddbrnc0mvzr9/revolusi-oranye-dan-dampaknya-pada-pencalonan-ukraina-di-uni-eropa/

Putri. Awhan, O, W. Dewi. 2011. Kecenderungan Hubungan Bilateral Ukraina Dan Rusia Paska Kemenangan Viktor Yanukovych Sebagai Presiden Ukraina Tahun 2010-2015. Diakses pada 28 Juni 2023 http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/5402

The Economist. 2014. The Februaary Revolution. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.economist.com/briefing/2014/02/27/the-february-revolution

Gama, P. 2020. Sejarah Krisis Crimea (2014). Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/05/134515369/sejarah-krisis-crimea-2014

CNN. 2022. Putin orders troops into pro-Russian regions of eastern Ukraine. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://edition.cnn.com/2022/02/21/europe/russia-ukraine-tensions-monday-intl/index.html

Ambafrance. 2023. Pernyataan Bersama tentang Invasi Rusia ke Ukraina. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://id.ambafrance.org/Pernyataan-Bersama-tentang-Invasi-Rusia-ke-Ukraina

Heylaw.id. 2022. Ketahui Latar Belakang Konflik Geopolitik Rusia-Ukraina Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://heylaw.id/blog/ketahui-latar-belakang-konflik-geopolitik-rusia-ukraina

Randy, B., & Renny, C. 2022. Geopolitik Ukraina terhadap Rusia dan Uni Eropa. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 http://jisip.org/index.php/jsp/article/view/63

Eko, S. 2022. Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Peta Geopolitik Global. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://nasional.sindonews.com/read/703335/18/dampak-perang-rusia-ukraina-terhadap-peta-geopolitik-global-1646399020

European Parliament. 2022. Parliament calls on NATO to invite Ukraine to join the alliance. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.europarl.europa.eu/news/en/press-room/20230609IPR96214/parliament-calls-on-nato-to-invite-ukraine-to-join-the-alliance

Jessica, T, N. 2022. Rusia Memerangi Ukraina Karena Membahayakan Geopolitik Rusia. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://jambiprima.com/read/2022/11/02/15922/rusia-memerangi-ukraina-karena-membahayakan-geopolitik-rusia-/

Sorongan, T, P. 2022. Bye Ukraina! Donetsk-Luhansk-Zaporizhzhia-Kherson Kini Rusia. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.cnbcindonesia.com/news/20220929075020-4-375798/bye-ukraina-donetsk-luhansk-zaporizhzhia-kherson-kini-rusia

Budiawan, S, S. 2023. Dampak Perang Rusia-Ukraina pada Dunia Energi. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.kompas.id/baca/riset/2023/03/15/dampak-dunia-energi-akibat-perang-rusia-ukraina

Jafar, M, S. 2022. Bagaimana tetangga-tetangga Rusia terhadap invasi di Ukraina. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://jambi.antaranews.com/berita/501393/bagaimana-tetangga-tetangga-rusia-terhadap-invasi-di-ukraina

CNN. 2022. Poland and Baltic countries trigger consultations under NATO article 4. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023. https://edition.cnn.com/europe/live-news/ukraine-russia-news-02-23-22/h_e828bdb524147e7b3ca4a611b767d7b4

Antara. 2022. PM Polandia: Hubungan dengan Hongaria berubah karena Ukraina. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.antaranews.com/berita/3487650/pm-polandia-hubungan-dengan-hongaria-berubah-karena-ukraina

Sorongan, T, P. 2022. Awas Bumerang, Ukraina Tutup Pipa Minyak Rusia ke Eropa. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.cnbcindonesia.com/news/20220810175541-4-362775/awas-bumerang-ukraina-tutup-pipa-minyak-rusia-ke-eropa

Kandrk, M. 2022. The Defense Impact of the Ukraine War on the Visegrd Four. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.gmfus.org/news/defense-impact-ukraine-war-visegrad-four

Xinhua. 2023. Swedia, Finlandia dan Norwegia berjanji perkuat kerja sama pertahanan. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.antaranews.com/berita/3411306/swedia-finlandia-dan-norwegia-berjanji-perkuat-kerja-sama-pertahanan

VOA. 2022. Tujuan Finlandia dan Swedia Menjadi Anggota NATO Picu Kemarahan Rusia. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.voaindonesia.com/a/tujuan-finlandia-dan-swedia-menjadi-anggota-nato-picu-kemarahan-rusia/6566432.html

Indonesia Defense. 2022. Negara Balkan dan UE Eratkan Kemitraan di Tengah Konflik Ukraina. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://indonesiadefense.com/negara-balkan-dan-ue-eratkan-kemitraan-di-tengah-konflik-ukraina/

Lukas, A, S, S. 2022. Dependensi Energi Uni Eropa-Rusia di Tengah Pusaran Konflik Rusia-Ukraina. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://cwts.ugm.ac.id/2022/03/20/dependensi-energi-uni-eropa-rusia-di-tengah-pusaran-konflik-rusia-ukraina/

Laraswati, A, A. 2022. Beda Pandangan Mencuat Terkait Perang Rusia-Ukraina. Diakses pada 29 Juni 2023 https://www.kompas.id/baca/internasional/2022/12/09/dampak-perang-rusia-ukraina-dan-multilateralisme-asean

Hani, F. 2023. Dampak Perang Rusia-Ukraina, Moldova Pilih Merapat ke Romania. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://dunia.rmol.id/read/2023/03/02/565398/dampak-perang-rusia-ukraina-moldova-pilih-merapat-ke-romania

Pascal, S, S. Moldova Terancam Perang Rusia-Ukraina, UE Janjikan Bantuan Militer. Diakses pada tanggal 29 Juni 2023 https://www.kompas.id/baca/internasional/2022/05/04/moldova-terancam-perang-rusia-ukraina-ue-janjikan-bantuan-militer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun