Mohon tunggu...
Fahmi Aziz
Fahmi Aziz Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penikmat kata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Grab Sebagai Penangkal "Travel Scam" di Asia Tenggara

4 Desember 2019   21:06 Diperbarui: 4 Desember 2019   21:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik penipuan turis juga seringkali terjadi saat menyewa kendaraan khas Thailand, Tuktuk. Sumber: klasika.kompas.id 

Sehingga Anda bisa rencanakan jauh-jauh hari dan membandingkan harga berdasarkan klasifikasi peginapan baik mewah, hotel, apartemen, vacation homes atau juga penginapan lokal milik warga. Jadi, pengeluaran Anda lebih terencana, jelas dan aman.

3. Harga Warung Makan Lokal Abnormal

Ilustrasi penipuan penjual kuliner lokal. Sumber: sambalhijau.my
Ilustrasi penipuan penjual kuliner lokal. Sumber: sambalhijau.my
Problem lain yang tidak bisa diremehkan adalah ketika mencari makan. Tidak sulit membedakan mana turis lokal dan turis asing. Ini seringkali dimanfaatkan oleh oknum warung makan lokal. Seringkali mereka memberikan harga yang terlampau tinggi untuk turis asing. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

Oleh karena itu, ketimbang harus membayar dengan harga tak masuk akal, para travellers bisa memanfaatkan fitur GrabFood. Banyak pilihan makanan lokal yang tersedia, ditambah Anda tidak perlu lagi susah-susah menjangkau lokasinya. Layanan GrabFood ini sudah beroperasi di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Atau bila Anda memilih untuk memasak makanan sendiri. Anda juga bisa memanfaatkan fitur GrabFresh -- untuk memesan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti sayuran, buah-buah, hingga kebutuhan sehari-hari. Untuk merealisasikan fitur ini, Grab telah bekerjasama dengan HappyFresh, dan tidak hanya beroperasi di Indonesia, bahkan juga di Thailand dan Malaysia.

4. Penipuan Tuktuk

Praktik penipuan turis juga seringkali terjadi saat menyewa kendaraan khas Thailand, Tuktuk. Sumber: klasika.kompas.id 
Praktik penipuan turis juga seringkali terjadi saat menyewa kendaraan khas Thailand, Tuktuk. Sumber: klasika.kompas.id 
Di tiap negara, tidak hanya bahasa dan budayanya yang beragam dan khas. Bahkan sebagian negara -- khususnya kawasan Asia Tenggara -- memiliki alat transportasi yang unik. Seperti Tuktuk di Thailand. Dari bentuknya, mirip bajay yang ada di Jakarta. Mempunyai 3 roda, hanya saja jendela terbuka lebar.

Bisa dibayangkan, ketika menaiki kendaraan itu sembari melewati daerah perkuilan Budhis di Chiangmai. Sensasi yang menggiurkan bukan? Namun di balik itu, banyak praktik penipuan (scam) yang dilakukan oleh supir Tuktuk. Dimulai dari tarif yang naik-turun, hingga tak jarang penumpang dibelokkan dari tujuan kita sebenarnya. 

Dalam sebuah ulasan daring, pernah seorang turis minta diantarkan ke sebuah restoran yang terkenal, Somboon Seafood, Bangkok. Tapi oleh supirnya, justru diarahkan ke restoran yang lain yang kebetulan namanya mirip, "Somboondee Seafood". 

Sesampainya, di daftar menu tidak tercantum harga. Hingga akhirnya turis bersama seorang kawannya hendak membayar dan diketahui totalnya mencapai THB 2500 (hampir sejuta). #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

Kabar baiknya, Anda dapat memesan Tuktuk melalui aplikasi Grab. Tentu, lebih terjamin keakuratan lokasi tujuan dan ongkosnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun