Mohon tunggu...
Mohammad Noer Zaka Faizal
Mohammad Noer Zaka Faizal Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Selanjutnya

Tutup

Money

Radikalisme Tokoh Madzhab "Mainstream"

22 November 2017   09:07 Diperbarui: 22 November 2017   09:28 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dari beberapa aliran madzhab ekonomi ada salah satu madzhab yang bisa dikatakan madzhab konvensional. Dari sekian madzhab hanya ada satu perbedaan saja, yaitu terletak pada cara menyelesaikan masalah ekonomi. Dari beberapa madzhab ekonomi penulis akan mengulas tentang madzhab mainstream. Madzhab ini berpendapat pilihan dan skala prioritas tidak dilakukan secara semaunya saja tetapiharus selalu sesuai dengan petunjuk Allah Swt yang terdapat dalam Al-Quran dan Assunnah mengambil ilmu dan budaya non muslim tidak diharamkan asalkan tidak bertentangan dengan   kitab suci Al-Quran dan sunnah Rasul.

Madzhab ini berbeda pendapat dengan madzhab baqir. Madzhab ini justru lebih setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber dya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusiayang tidak terbatas.

Keterbatasan sumber daya memang ada, bahkan sudah diperingatkan pula oleh islam. Dalilnya artinya ialah: " dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan  dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar".(QS. Al-Baqarah : 155)

Dari ayat diatas sudah diperingatkan bahwa manusia harus pintar mengolah kekayaan alam yang ada ,

sedangkan keinginan manusia yang tidak terbatas dianggap sebagai hal yang alamiah.atau sudah biasa."sumbernya :bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk di dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)". (QS. AT.Takassur:1-3)

dan sabda nabi Muhammad Saw, bahwa manusia tidak  akan pernah merasa puas. Bila diberikannya emas satu lembah ia akan meminta emas dua lembah. Bila diberikan dua lembah, ia akan meminta untuk tiga lembah, dan begitulah seterusnya sampai ia meninggal dan masuk di dalam kubur.

Pandangan madzhab ini tentang masalah ekonomi hampir tidak ada bedanya atau sama dengan ekonomi konvensional. Kelangkaan sumber dayalah yang menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi. Perbedaan madzhab mainstream dengan ekonomi konvensional hanya terletak pada cara penyelesaian masalah ekonomi.

Beberapa tokoh dan pandangan pemikir ekonomi madzhab mainstream :

MUHAMMAD ABDUL MANNAN

Beliau dilahirkan di bangladesh pada tahun 1938 . selama 30 tahun karirnya telah banyak sekali berperan dalam sejumlah besar organisasi, pendidikan dan ekonomi. Pada tahun 1970, beliau menerbitkan buku karangan utamanya yang pertama, yakni, islamic economics, theory and practice. buku ini dipandang oleh kebanyakan mahasiswa dan sarjana ekonomi islam sebagai " buku teks" Ekonomi islam.

Mannan mendefinisikan ekonomi islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.

Ekonomi islam itu berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa di dalam kerangka masyarakat islam yang dimana di dalamnya jalan hidup islam di tegakkan sepenuhnya.

Sesuai dengan definisinya,mannan mengakui bahwa ekonomi islam hanya terbatas bagi "manusia islam" yang diperkenannkan untuk kegiatan ekonomi di dalam islam saja namun demikian ia cepat menambah bahwa ekonomi islma berrsifat komprehensif karena tidak termasuk disiplin yang terisolasi.

Sistem ekonomi islam menurut mannan  "berdiri diatas kakinya sendiri" dan "mengkolaborasikan semua segi yang baik dari sebuah masyarakat yang sehat dan seimbang". Sayangnya mannan tidak ada upaya mendefinisikan pernyataan yang dikeluarkannya tersebut dan malah menambah kebingungan. Kelemahan mannan adalah penggunaan dan penerimaan terhadap beberapa istilah tanpa di iringi dengan mendefinisikannya, pernyataan-pernyataan seperti itulah yang menyebabkan beberapa pengkritik ekonomi islam membuat generalisasi bahwa ekonomi islam mewujudkan ekletisisme metodologis.

Asumsi dasar Mannan:

Teori mannan berisi sejumlah asumsi dasar, yaitu :

Manusia islam (islamic man) yang ia maksud ialah seseorang yang menginginkan bersatunya ekonomi dan moral  yang maksimum, dianggap bersifat individualistik namun sekaligus juga kooperatif dan bertanggung jawab secara sosial.

Mannan menolak materealisme historis dan percaya bahwa hal itu adalah versi moral dan spiritual dari manusia yang memadukan kegiatan ekonomi, sosial, politik, dan biologis, yakni berlawanan dengan (sebagian versi dari)  determinisme ekonomi marxis.

Mannan menolak gagasan mengenai kekuasaan konsumen maupun produsen, yang baginya secara implisit telah menunjukkan adanya domonsi dan eksploitasi. Solusinya, mannan menyatakan perlu adanya keseimbanagan antara kontrol (oleh pemerintah) dan persaingan, dengan mengusulkan "kerjasama sukarela" sebagai norma.

Keemilikan swasta menurut mannan haruslah tunduk pada kewajiban moral dan etika, dan semua bagian masyarakat haruslah memiliki hak untuk mendapatkan bagian dalam harta secara keseluruhan.

Mannan menekankan bahwa masalah norma perilaku harus dikuatkan.

Ciri-ciri kerangka institutional:

Dari beberapa asumsi dasar di atas,mannan kemudian membahas sifat,ciri dan kerangka institutional sistem ekonomi islam. Beberapa yang paling menonjol ialah sebagai berikut :

  • Kerangka sosial islam dan hubungan yang terpadu antara individu,masyarakat,dan negara yang patuh kepada agama dan bertanggungjawab kepada Allah SWT dan masyarakat.
  • Kepemilikan swasta yang relatif kondisional, menurut mannan bahwa kepemilikan absolutterhadap segala sesuatu hanyalah ada pada Allah SWT saja. Sebagai hamba ciptaannya,manusia diharuskan menggunakan semua sumber daya yang telah disediakan olehnya untuk kebaikan dan kemaslahatan .
  • mplementasi zakat dan penghapusan bunga. Oleh mannan Zakat di pandang sebagai poros keuangan negara islam, ia merupakan sumber utama penerimaan,namun tidak di pandang sebagai pajak melainkan sebagai kewajiban agama, karena kedudukannya ialah sebagai salah satu rukun islam.
  • Distribusi. Pandangan mannan bahwa " keterlibatan islam yang bersifat realistis dan pragmatis bagi si miskin adalah sedemikian tulusnya sehingga distribusi pendapatan merupakan pusat berputarnya pola dan organisasi produksi dalam suatu negara muslim".  Mannan menyatakan distribusi sebagai basis fundameental bagi alokasi sumber daya.
  • Produksi. Menurut Mannan  produksi sebagai penciptaan guna utiliti, dan dengan demikian meningkatkan kesejahteraan ekonomi, maka barang ataupun jasa yang diproduksi itu harus yang "diperbolehkan" dan "menguntungkan" ( yakni hal yang baik) menurut islam saja.

MONZER KHAF

Khaf mengemukakan bahwa ekonomi adalah sebagian dari agama, maka perilaku ekonomi haruslah merupakan salah satu aspek agama.

Asumsi dasar khaf:

Khaf meihat suatu sistem ekonomi islam tidak hanya dari sudut pandang afiliasi keagamaan, melainkan sebagai agen yang bersedia menerima paradigma islam atau "rules of the game". Seorang agen ekonomi boleh muslim ataupun non muslim sepanjang ia bersedia menerima tata nilai dan norma ekonomi islam yang berasal dari hal-hal berikut:

  • Dunia ini benar-benar milik Allah. dan segala sesuatu hanya milik allah. Manusia hanya wakil atau khalifah yang melaksanakan dan menjalankan semua perintah-Nya dan harus mengikuti hukum-Nya.
  • Tuhan adalah yang maha Esa, oleh karena itu hanya ada satu hukum saja yang di ikuti.
  • Dunia ini hanya sementara dan hari kiamat sebagia hari pengadilan diterima sebagai suatu realistis, maka tindakan manusia tidak saja di dasarkan pada keuntungan di dunia saja, melainkan juga pahala di akhirat.

Kerangka institutional:

Kepemilikan

Khaf menyebutkan soal kepemilikan dalam bagian yang membicarakan produksi dan prinsip dasar ekonomi islam. Karakteristik kepemilikan sbb:

  • Hak untuk pekerja atau kesempatan untuk memanfaatkannya, maksudnya kesempatan untuk memanfaatkan itu adalah unsur yang menyebabkan seseorang "memiliki" suatu barang.
  • Tidak dipenuhinya "fungsi ekonomi suatu hak milik" atau dialihkannya penggunaan suatu barang pada maksud-maksud non-ekonomis.
  • Hak memiliki dibatasi oleh umur pemiliknya.
  • Barang-barang tertentu,seperti SDA tidak dimiki secara pribadi.
  • Pengambilan keputusan dan lokasi sumber

Bagi khaf negara adalah perencana,penyedia dan produsen juga sebagai konsumen. Secara spesifik negara berperan sebagai berikut:

  • Redistribusi 
  • Penetapan standar of living minimum
  • Penyediaan utilitas publik
  • Penyedia dan controling
  • Implementasi zakat dan pelarangan riba.

Khaf yakin bahwa hasil pungutan pajak tidak akan cukup untuk membiayai semua jenis pengeluaran negara.oleh karenaitu, ia mendukung kemungkinan dipungutnya pajak sebagai tambahan. Sekalipun khaf melihat adanya efek positif zakat terhadap tabungan, investasi dan pendapatan nasional, yakni lebih efektif di bandingkan dengan pajak sekuler, namun ia tidak berpendapat zakat sebagai pengganti pajak

UMAR CHAPRA

Lahir pada tanggal 1 februari 1933 di pakistan Arab Saudi. Beliau sanagt dihormati atas  pendekatan ilmiahnya dan pandangannya. Karya yang paling terkemuka yaitu 3 bukunya: kearah sitem moneter yang adil (1985), islam dan tantangan ekonomi (1992), dan amsa depan ekonomi :suatu perpektif islam (2000).

Menurut umar chapra, ilmu ekonomi konvensional yang selama ini mendominasi peikiran ilmu ekonomi modern,sudah menjadi sebuah disiplin ilmu yang maju dan terdepan.

Lain halnya dengan ekonomi islam, ilmu ekonomi yang berspektif islam baru bangkit pada tiga atau empat dekade terakhir ini.

 Ada tiga konsep penting yang menjadi pilar dasar ilmu ekonomi konvensional,yaitu :

  • Ratioanal islamic man,  sangat dipengaruhi oleh asumsi tingkah laku yang rasiona.
  • positivise, menyampingkan peran nilai moral sebagai alat filterisasi dalam distribusi danpengalokasian sumber daya.
  • Hukum say, bahwa alam semesta ilu ekonomi akan berjalan secara baik apabila di biarkan lepas sesuai kehendaknya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa madzhab mainstream ini menggunakan pendekatan historis karena mengikuti perkembangan zaman sehingga ilmunya terus menerus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun