pembunuhan Mara Salem Harahap, atau biasa dipanggil Marsal, seorang wartawan dan Pemred media siber di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), mulai menunjukkan titik terang. Hal tersebut diakui Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat berkunjung ke Markas Komando Brimob P. Siantar, Rabu (23/6/2021).Panca mengatakan sampai sejauh ini perkembangan penyidikan kasus ini cukup baik. Beberapa orang yang diduga terlibat, disebutnya telah ditahan oleh polisi.
MISTERI"Yang jelas hasilnya cukup memuaskan sampai hari ini. (Pelaku) sudah ada yang kita amankan," ujarnya kepada wartawan yang setia menunggunya di halaman Mako Brimob Siantar.
Sampai saat ini, Panca mengatakan polisi masih mendalami hasil penyelidikan. Karena itu ia meminta masyarakat untuk bersabar, agar pihaknya dapat mengetahui kasus ini dengan terang benderang.
"Yang jelas, progres sampai hari ini cukup baik. Saya akan sampaikan hasilnya esok atau lusa. Anggota saya masih bekerja," katanya.
Kegaduhan Alarm Mobilnya
Sekedar informasi, sebelumnya pada Jumat  (18/6/2021) dini hari lalu, Marsal Harahap yang merupakan Pemred media siber  lassernewstoday. com, ditemukan masyarakat tertembak di dalam mobilnya . Saat itu, Marsal sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang berada di Desa Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Sejauh yang diketahui tidak ada satupun saksi mata yang melihat peristiwa penembakan tersebut. Dia diduga ditembak melalui jendela mobilnya, di jalanan yang sunyi pada dinihari pukul 02.00 WIB.
Kuat dugaan Marsal kenal dengan pelaku penembakan dan sempat berkomunikasi sebelumnya. Dugaan ini didasari oleh  fakta mobilnya yang dalam posisi berhenti, dengankaca jendela yang terbuka tanpa ada kerusakan.
Menurut kesaksian, muasal ditemukannya korban oleh warga karena alarm mobilnya yang terus menerus berbunyi, menarik perhatian warga karena menimbulkan kegaduhan.
Lokasi penembakan Marsal, hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Saat ditemukan Marsal disebut warga masih dalam kondisi bernyawa. Dia menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa menuju RS Vita Insani Pematang Siantar.
Narkoba Di Tempat Hiburan & Humasnya
Motif penembakan terhadap wartawan ini, diduga terkait gencarnya media yang dipimpinnya memberitakan peredaran narkoba (ekstasi) di salah satu tempat hiburan malam di kota Siantar.
Berdasarkan penulusuran yang dilakukan penulis, setidaknya dalam 6 bulan terakhir, Â Marsal konsisten memberitakan peredaran narkoba tersebut. Menurutnya pengelola tempat hiburan malam tersebut merupakan sosok yang kebal hukum karena tetap tidak tersentuh, meski kerap diberitakan olehnya.
Kabar penangkapan pelaku penembakan terhadap Marsal ini, sebenarnya sudah berembus kencang di telinga para pencari berita, sejak Selasa malam. Namun belum adanya keterangan resmi dari Kepolisian membuat kabar ini hanya berkembang di ruang - ruang diskusi para wartawan.
Salah satu yang terlibat disebutkan adalah humas tempat hiburan malam tersebut. Dalam dunia wartawan, khususnya wartawan yang berada di daerah, posisi humas biasanya identik dengan mereka yang akrab dengan dunia wartawan.
Karena itu jamak ditemukan di daerah, jika  perusahaan - perusahaan yang ada mempercayakan jabatan ini kepada wartawan yang dianggap berpengaruh di lingkungannya.
Pembaca mungkin sudah tahu apa tujuannya. Namun sekali lagi, informasi mengenai humas ini, belum teruji kebenarannya. Karena itu, seperti yang disebutkan Irjen Panca, mari kita bersabar menunggu kabar yang dijanjikan akan  disebutkannya dalam waktu dekat ini.
Masyarakat tentu berharap agar kasus ini dapat diungkap dengan terang benderang oleh polisi. Karena apapun alasannya pembunuhan merupakan kejahatan kemanusiaan.
Polisi harus mau dan harus mampu memberi kan keadilan kepada keluarga korban. Termasuk harus mampu menyentuh orang-orang yang selama ini tidak tersentuh.