Narkoba Di Tempat Hiburan & Humasnya
Motif penembakan terhadap wartawan ini, diduga terkait gencarnya media yang dipimpinnya memberitakan peredaran narkoba (ekstasi) di salah satu tempat hiburan malam di kota Siantar.
Berdasarkan penulusuran yang dilakukan penulis, setidaknya dalam 6 bulan terakhir, Â Marsal konsisten memberitakan peredaran narkoba tersebut. Menurutnya pengelola tempat hiburan malam tersebut merupakan sosok yang kebal hukum karena tetap tidak tersentuh, meski kerap diberitakan olehnya.
Kabar penangkapan pelaku penembakan terhadap Marsal ini, sebenarnya sudah berembus kencang di telinga para pencari berita, sejak Selasa malam. Namun belum adanya keterangan resmi dari Kepolisian membuat kabar ini hanya berkembang di ruang - ruang diskusi para wartawan.
Salah satu yang terlibat disebutkan adalah humas tempat hiburan malam tersebut. Dalam dunia wartawan, khususnya wartawan yang berada di daerah, posisi humas biasanya identik dengan mereka yang akrab dengan dunia wartawan.
Karena itu jamak ditemukan di daerah, jika  perusahaan - perusahaan yang ada mempercayakan jabatan ini kepada wartawan yang dianggap berpengaruh di lingkungannya.
Pembaca mungkin sudah tahu apa tujuannya. Namun sekali lagi, informasi mengenai humas ini, belum teruji kebenarannya. Karena itu, seperti yang disebutkan Irjen Panca, mari kita bersabar menunggu kabar yang dijanjikan akan  disebutkannya dalam waktu dekat ini.
Masyarakat tentu berharap agar kasus ini dapat diungkap dengan terang benderang oleh polisi. Karena apapun alasannya pembunuhan merupakan kejahatan kemanusiaan.
Polisi harus mau dan harus mampu memberi kan keadilan kepada keluarga korban. Termasuk harus mampu menyentuh orang-orang yang selama ini tidak tersentuh.