Mohon tunggu...
Muhammad Fauzil Adzhim
Muhammad Fauzil Adzhim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN Padang Panjang

jangan tinggalkan sholat mu sebelum engkau di sholat kan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Aku Teman

5 November 2023   07:37 Diperbarui: 5 November 2023   07:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Satu hari pada Sabtu sore, saya alfin dan teman saya bernama Rendy sedang mengendarai motor dengan tujuan untuk menikmati sunset di dekat pantai.

Saat di jalan saya bertemu dengan geng motor, Lalu anak geng motor itu berkata "hey bro ayo kita balapan, siapa sampai disimpang itu duluan dia pemenangnya". 

Randy pun melarang ku untuk menerima tantangan tersebut, namun aku tidak mendengarkan perkataan rendy dan menerima tantangan itu "ayo siapa takut".

Pada akhirnya aku pun sampai di simpang itu duluan dan anak geng motor itu pun kalah.

Namun anak geng motor itu pun tidak menerima kekalahannya dan meminta mengulang balapan kembali, akan tetapi mengulang balapan ny pada tengah malam di jalan tol . "Hei ayo kita ulang kembali balapannya di jalan tol pada tengah malam siapa yang kalah harus membakar motor balapnya".

Pada saat mendengar tawaran tersebut Rendy pun melarang ku untuk menerima tawaran tersebut, karena bagi rendy tantangan itu dapat mengancam nyawa ku "Alfin, sebaiknya lu jangan menerima tantangannya deh, karena itu sangat berbahaya"

Aku Pun menjawab "ah nggk usah takut, aku jago balapan kok, tadi saja mereka kalah dari ku" Dengan rasa percaya diri karena sudah menang, aku pun menerima tawaran tersebut "ayolah" ucapku.

Tibalah pada malam yang ditentukan, orang pun ramai untuk menonton balapan mereka dan tibalah waktunya dimulai balapan, 3,2,1 aku pun langsung tancap gas.

Di saat sedang balapan, kecepatan motorku sekitar 300 km per jam dan di saat di dekat finish aku pun tidak bisa mengendalikan motorku dan aku pun terjatuh.

Aku pun terpental jauh dan membuat kaki kananku patah dan motorku rusak dan aku pingsan.

Saat terbangun aku sudah terbaring di rumah sakit dengan kakiku yang diangkat ke atas, dan aku pun melihat ke sebelah kanan ada ibu Randy yang sedang menangis.

 semenjak saat itu aku pun trauma dan berjanji tidak akan pernah balap liar lagi seumur hidupku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun