Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Maulid Tak Cukup Dirayakan dengan Shalawat?

6 September 2025   19:29 Diperbarui: 6 September 2025   19:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: klinikkeluarga.com

Nabi Muhammad memberi teladan lewat kebiasaan tafakur dan doa malam. Beliau merenungkan ciptaan Allah, menangis memohon ampunan, dan membaca "kitab kehidupan" dirinya dengan penuh kerendahan hati. Dalam rangka Maulid, meneladani beliau berarti melatih diri agar berani membaca kisah kita sendiri, bukan hanya kisah orang lain. Sebab yang paling menentukan bukanlah seberapa banyak buku yang kita baca, tetapi seberapa jujur kita membaca diri sendiri.

Latihan Harian ala Maulid -- Protokol 7 Hari Kesadaran

Merayakan Maulid sejatinya bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga melahirkan kebiasaan yang selaras dengan spirit Nabi . Salah satu cara sederhana adalah dengan membuat latihan kesadaran harian. Seperti Nabi yang berulang kali mencari keheningan di Gua Hira hingga lahir perintah Iqra', kita pun bisa melatih diri membaca kehidupan secara bertahap.

Berikut protokol sederhana tujuh hari:

  1. Hari 1: Catat tiga pemicu emosi yang muncul, lalu perhatikan responmu.

  2. Hari 2: Tuliskan tiga momen yang membuatmu bahagia atau damai.

  3. Hari 3: Identifikasi pola berulang---masalah, orang, atau tema yang sering hadir.

  4. Hari 4: Padankan pola itu dengan kebajikan yang perlu tumbuh: sabar, adil, rendah hati.

  5. Hari 5: Pilih satu kebajikan inti, lalu latih lewat tindakan kecil setiap hari.

  6. Hari 6: Lakukan satu amal kasih sayang yang relevan dengan kebajikan tersebut.

  7. Hari 7: Tinjau kembali perjalananmu, lalu serahkan hasilnya kepada Allah dengan doa.

Latihan sederhana ini membantu kita melahirkan "Maulid batin": kesadaran baru yang terbit di dalam hati. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga melahirkan Nur Muhammad dalam diri---sedikit demi sedikit, namun nyata dalam laku sehari-hari.

Barzakh dan Pelepasan Kemelekatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun