Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

I can't do anything, I don't know anything, and I am nobody. But, I am An Enthusiast in learning of anything.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stop Ngafal! 6 Cara Otak Sebenarnya Belajar Lebih Efektif

29 Juli 2025   16:40 Diperbarui: 30 Juli 2025   11:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Kohji Asakawa from Pixabay 

Pernah merasa sudah belajar berjam-jam, tapi begitu ujian tiba otak mendadak blank? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang percaya bahwa membaca ulang catatan berkali-kali adalah cara paling efektif untuk belajar. Sayangnya, penelitian menunjukkan sebaliknya: otak kita tidak benar-benar belajar ketika kita sekadar menatap halaman yang sama berulang kali.

Psikolog kognitif menemukan bahwa pembelajaran justru terjadi saat kita berjuang mengingat informasi. Proses ini disebut retrieval practice, dan menurut para ahli, upaya keras untuk mengingat memperkuat koneksi memori lebih baik daripada membaca ulang. Dengan kata lain, belajar bukan soal berapa lama kita menatap buku, tetapi bagaimana kita melatih otak untuk "bekerja."

Masalahnya, sebagian besar metode belajar konvensional yang diajarkan di sekolah tidak dirancang mengikuti cara kerja otak ini. Padahal, strategi berbasis riset dapat membuat proses belajar lebih cepat dan tahan lama. Artikel ini akan mengulas enam trik psikologi yang terbukti secara ilmiah untuk mengoptimalkan cara belajar kita. Mulai dari mengubah kebiasaan membaca ulang hingga memanfaatkan teknik visual, semuanya dirancang agar otak bekerja sesuai fitrahnya: berpikir aktif, bukan pasif.

 Trik #1 -- Jangan Re-read, Tapi Recall

Kebanyakan orang berpikir, semakin sering membaca ulang catatan, semakin kuat ingatan kita. Padahal, para peneliti justru menemukan sebaliknya: otak tidak memperkuat memori hanya dengan membaca, melainkan saat kita mencoba mengingat tanpa bantuan teks. Inilah yang dikenal sebagai retrieval practice.

Studi yang dilakukan Roediger dan Karpicke menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengulang materi dengan tes mandiri memiliki daya ingat hingga 50% lebih baik dibanding mereka yang hanya membaca ulang. Artinya, rasa "berjuang" saat mengingat justru menjadi latihan otot memori kita.

Bayangkan otak seperti hutan. Saat pertama kali belajar, kita membuat jalur setapak kecil. Membaca ulang hanyalah berjalan santai di jalur itu, sementara mencoba recall ibarat menebas rumput, membuka jalan, dan memperkuat jalur setiap kali kita lewat. Semakin sering kamu melakukan ini, semakin jelas jalurnya---dan semakin mudah kamu kembali kapan pun.

Bagaimana caranya?

  • Setelah membaca satu bab, tutup buku dan tulis ulang poin-poin penting dengan kata-katamu sendiri.
  • Buat flashcard atau tanyakan pertanyaan ke diri sendiri.
  • Jika lupa, jangan panik. Para ahli menegaskan bahwa proses mengingat yang sulit justru tanda otak sedang bekerja keras memperkuat memori.

Trik #2 -- Spaced Repetition (Belajar dengan Jeda Waktu)

Pernah mendengar istilah cramming? Itu ketika seseorang belajar maraton semalam suntuk menjelang ujian. Sekilas terdengar heroik, tapi otak tidak dirancang untuk menelan informasi sekaligus. Para pakar psikologi kognitif menegaskan bahwa belajar sedikit demi sedikit dengan jeda waktu---atau yang disebut spaced repetition---jauh lebih efektif untuk retensi jangka panjang.

Fenomena ini dijelaskan oleh Hermann Ebbinghaus melalui kurva lupa (forgetting curve). Menurut risetnya, otak mulai melupakan informasi hanya dalam hitungan jam setelah belajar, kecuali jika kita mengulangnya secara berkala. "Mengulang pada waktu yang tepat membuat otak kembali mengakses jalur memori yang nyaris pudar, sehingga koneksi menjadi lebih kuat," demikian hasil sintesis penelitian oleh Cepeda dan timnya.

Bagaimana caranya? Terapkan pola 1-3-7:

  • Hari ke-1: Pelajari materi.
  • Hari ke-2: Review cepat (24 jam setelah belajar).
  • Hari ke-4: Ulangi lagi setelah 3 hari.
  • Hari ke-8: Perkuat dengan tinjauan mingguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun