Mohon tunggu...
Kholifatus Sahara
Kholifatus Sahara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maliki Malang '19 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harus Memilih APE?

20 September 2021   11:42 Diperbarui: 20 September 2021   11:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran pendidik dan orang dewasa sekitar dalam menumbuhkan semangat  motivasi belajar anak sangatlah penting, oleh karena itu pemilihan media pembelajaran dalam pendidikan anak  sebagai salah satu faktor pendukung yang sangat berpemgaruh, sehingga media pembelajaran banyak diperoleh dan dirancang dari sebuah permainan. 

Karena dunia anak adalah dunia bermain, sehingga permainan dirancang efektif dalam menjadi sarana belajar anak, seperti Alat Permainan Edukatif atau (APE). Mengapa harus memilih APE sebagai sarana pembelajaran ? yuk simak penjelasannya berikut ini ..

Manfaat Alat Permainan  Edukatif memiliki  makna yang luas, artinya bukan hanya sebagai permainan untuk mendapatkan kesenangan belaka, namun juga sebagai media yang memiliki fungsi edukasi, setiap pembelajaran memiliki tantangan tersendiri, APE akan mempermudah pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan dan menarik sehingga pusat perhatian anak bisa dialihkan dengan baik ke dalam konteks pembelajaran. 

Kemudian APE juga berfungsi untuk mengatasi masalah pembelajaran pada anak yang mengalami kesenjangan ekonomi maupun sosial. Jadi APE tak terbatas ruang, siapapun bisa menggunakan APE karena sangat mudah dijangkau oleh seluruh kalangan. 

Pembuatan APE tidak harus menggunakan bahan - bahan yang mahal , namun bisa memanfaatkan bahan dari lingkungan alam  sekitar  yang tentunya memiliki klasifikasi aman digunakan oleh anak -  anak dan juga memiliki fungsi dalam mengembangkan 6 aspek perkembangan sehingga bisa disebut APE.  

Permainan secara tidak langsung juga memberikan pengalaman belajar baru bagi anak - anak sehingga setiap pembelajaran baru yang didapatkan anak akan mengasah pola pikir dalam mengatasi problem solving untuk mencapai hasil akhir dari sebuah permainan. 

Mereka juga akan berpikir teratur dalam mempelajari hal baru misalkan anak melihat praktek permainan yang belum mereka ketahui sebelumnya maka mereka akan menangkap dan memproses informasi dengan runtut kemudian mempraktikkannya secara berkesinambungan. Selain itu APE juga melatih anak berproses secara mandiri berdasar pada pengalaman yang diperolehnya. 

Mengingat negara kita termasuk negara berkembang dan kualitas pendidikan pun belum bisa dikategorikan sangat baik, padahal pendidikan merupakan pondasi pembangunan sebuah negara dalam menghasilkan SDM yang berkualitas. Ketersediaan fasilitas pendidikan juga masih belum tercapai dengan baik dan merata setiap sekolah. 

Banyaknya daerah 3T  yang memiliki beberapa permasalahan khusus menjadi tuntutan tersendiri terutama pada seorang guru yang harus kreatif mengelola dan memanfaatkan lingkungan sekitar dengan baik.

Alat Permainan Edukatif dinilai memberikan peluang yang besar dalam keberhasilan pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan alat permainan apapun hanya menggunakan metode verbalistik atau metode tradisional lain seperti ceramah yang terkesan membosankan dan mengurangi minat semangat belajar anak,  setiap anak  memiliki karakteristik kecerdasan masing - masing, misalnya kecerdasan linguistik dll. 

APE menyatukan 6 aspek perkembangan anak sehingga  setiap kecerdasan personal anak bisa  diperoleh melalui APE. 

Fungsi dalam penyelenggara pembelajaran anak pada APE antara lain menciptakan kondisi bermain yang menyenangkan artinya anak tidak merasa tertekan dan sangat enjoy karena meraras permainan bukanlah sebuah beban melainkan hal  yang harus dinikmati, sehingga proses pembelajaran bisa diserap baik olehanak dan mudah diimplementasikan mandiri. 

Rasa percaya diri juga akan tumbuh seiring dengan proses bermain anak, dengan bermain anak akan berinteraksi dengan lawan bermain atau partner mainnya,karena ketika dua orang atau lebih berkumpul dalam satu ruang pasti akan merencanakan sesuatu atau membuat ide, selain dengan interaksi anak juga melatih kepercayaan diri melalui  proses kegagalan dalam bermain, misalnya anak gagal dalam menyusun puzzle, namun karena adanya kepuasan akan keberhasilan dalam menyusun puzzle anak tidak menyerah dan merasa tertantang dengan sebuah permainan.  hal tersebut akan menjadikan anak berpikir bahwa setiap kesulitan pasti memiliki titik penyelesaian. 

Perilaku anak juga bisa terbentuk melalui alat permainan edukatif , setiap pengambilan keputusan yang mereka pilih. 

Kemampuan - kemampuan dasar inilah yang nantinya akan membentuk kualiatas anak. Stimulasi perkembangan yang banyak dijumpai pada permainan edukatif adalah pengembangan motorik, baik secara halus maupun kasar perkembangan ini diperoleh melalui gerakan jari dan koordinasi seluruh anggota tubuh dalam melakukan dan mencoba permainan. 

Sehingga sangat besar kemungkinan alat permainan edukatif dapat merangsang keterlambatan gerak motorik pada anak. selain koordinasi anggota tubuh, permainan edukatif juga melatih konsentrasi misal pada permainan meronce anak dituntuk fokus melihat bentuk dan susunan benda yang mereka buat sehingga pusat perhatian anak berada pada satu titik saja,  permainan edukatif bisa dirancang sesuai kebutuhan terutama untuk anak berkebutuhan khusus mungkin bisa dialihkan dengan cara lain, karena anak ABK memiliki tingkat konsentrasi yang rendah. 

Pada permainan edukatif anak juga dilatih untuk mengetahui sebab akibat dari pengalaman bermain mereka, misalnya pada permainan balok berupa bentuk bidang yang dimasukkan kedalam bentuk bidang yang sama, anak akan berpikir bahwa sebab balok bidang yang memiliki bentuk yang sama mengakibatkan tingkat kemudahan balok untuk masuk ke dalam bidang tersebut dll. 

Dari pernyataan sebab akibat ini anak akan bisa berpikir kritis dan hal ini merupakan konsep dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak. tak lupa kemampuan berbahasa anak juga dapat ditemukan dalam permainan edukatif, bagaimana memahami dan menyampaikan bahasa yang mudah dipahami merangkai kata perintah, pernyataan, pertanyaan dan bantuan. selain itu konsep dasar warna dan bentuk juga dapat ditemui dalam permainan edukatif, dengan mengenal bentuk dan warna anak akan lebih mudah mengenali hal yang nantinya lebih rumit dari ini.  Konsep - konsep dasar ini perlu ditanamkan sejak dini mengingat perkembangan kemampuan anak yang dinilai pesat tejadi pada masa usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun