Kulukis sepasang senja yang memancar di depan mataku
kuarsir jingganya dengan duduk tanpa ragu-ragu
selepas itu, kubiarkan maghrib dan malam bersekutu
berebut kuasa atas langit yang mulai abu abu
tidak pernah kusesalkan
setiap sore menjelang petang
kuluangkan waktu menunggu ia datang
mewarnai pelataran langit dari siang.
sudah gelap
saatnya aku pulang lalu terlelap
berharap esok akan jumpa lagi
cahaya bersinar di sore hari
hingga nanti
hingga mati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!