Jejak langit, awan biru yang terlupa,
Menghilang di antara gemuruh dan riuh.
Mereka adalah penjelma keheningan yang tak terucap,
Terhanyut dalam pusaran kesibukan langit yang luas.
Dulu mereka menari dengan gemulai,
Melukis kisah indah di langit biru.
Namun kini, terlupakan di balik kabut,
Seperti kenangan yang pudar dalam alam yang terus berubah.
Jejak langit, awan biru yang terlupa,
Mengajarkan kita tentang kerapuhan waktu.
Mereka adalah simbol dari kehadiran yang sementara,
Yang mungkin terlupakan oleh deru kehidupan.
Namun meskipun terlupa, mereka tetap ada,
Menunggu waktu untuk dikenang kembali.
Sebagai pengingat bahwa dalam kesibukan kita,
Kita juga perlu merenung dan menghargai keindahan yang lalu.