Mohon tunggu...
Fatmala Syamlatu
Fatmala Syamlatu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi dan Aktivis Dakwah

Mahasiswi dan Aktivis Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus Merdeka ala Sistem Kapitalis, akankah Menjadi Solusi Tuntas bagi Perguruan Tinggi?

7 Februari 2020   10:22 Diperbarui: 7 Februari 2020   10:34 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini bisa membahyakan tujuan pendidikan. Yang awalnya tujuan sebuah Perguruan Tinggi (PT) yaitu "mendidik dan membentuk intelektual pembawa perubahan peradaban" menjadi "sarjana budak industry/kapitalis".

Selain itu, kampus tak lagi bisa dengan bebas mengembangkan independensinya sebagai Perguruan Tinggi (PT) karena harus mengikuti permintaan pasar. Dengan tujuan demi mengurangi tingkat pengangguran lulusan kampusnya, perguruan tinggi rela mengikuti mau industry dan badan usaha lainnya. Hal ini mebuktikan bahwa semakin terkekangnya dunia pendidikan oleh korporasi,  bukan lagi kampus merdeka seperti apa yang di iming-imingkan.

Perguruan tinggi yang sejatinya bertujuan untuk mencetak generasi ahli intelektual yang menjadi tulang punggung perubahan menuju kemajuan dan menyelesaikan masalah masyarakat dengan ilmu dan inovasinya bagi kepentingan publik justru beralih menjadi pencetak budak korporasi atau mesin pencetak tenaga terampil bagi kepentingan industry/kapitalis. 

Tentu ini akan membahayakan generasi terutama mahasiswa yang memiliki tingkat berpikir kritis menjadi hanya berfokus pada masalah duniawi yakni money oriented.

Kebijakan Kampus Merdeka ini bermula dari asumsi bahwa masalah yang paling krusial yang dihadapi Perguruan Tinggi (PT) adalah rendahnya tingkat perekrutan lulusannya. Jika melihat faktanya, memang benar, dan tidak bisa dipungkiri setiap tahun ada ratusan ribu lulusan sarjana yang berujung pada pengangguran. Tetapi hal itu, bukan semata-mata biang masalahnya.

Pendidikan Dalam Islam

Pada masa sekarang ini, seharunya pendidikan didorong untuk bisa melahirkan generasi yang Rabbani, bukan hanya sekedar menuntut ilmu kejenjang pendidikan yang tinggi namun setelahnya harus menjadi budak korporasi yang jauh dari kepribadian Muslim. Belum lagi biaya pendidikan yang mahal membuat para penuntut ilmu terbebani, yang seharunya fokus untuk belajar malah gagal fokus untuk memikirkan biaya.

Pendidikan merupakan sesuatu yang penting bagi manusia. Dengan adanya pendidikan, manusia bisa belajar menghadapi alam semesta demi mempertahankan kehidupannya. Karena pendidikan begitu penting, Islam menempatkannya dalam posisi yang tinggi. Hal tersebut telah di buktikan dalam Al-Qur'an dan Hadis yang banyak menjelaskan tentang arti pendidikan bagi kehidupan umat islam sebagai hamba Allah.

Maka dari itu, negara berkewajiban mengatur segala aspek yang berkaitan dengan dunia pendidikan, bukan hanya sekadar memperbaiki kurikulum, akreditasi sekolah atau perguruan tinggi, metode pengajaran, dan bahan-bahan ajarnya, tetapi mengupayakan bagaimana rakyat bisa memperoleh pendidikan dengan mudah. 

Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah SAW meriwayatkan dalam hadisnya, "Seorang Imam (khalifah/ kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Perhatian Rasulullah SAW terhadap pendidikan nampak pada saat beliau menetapkan agar para tawanan perang Badar dapat bebas jika mereka mengajarkan baca tulis kepada seluruh orang penduduk Madinah. Hal ini merupakan tebusan. Dan menurut hukum islam, barang tebusan itu merupakan hak Baitul Maal (kas Negara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun