BUMDes sudah diakui secara hukum sebagai lembaga ekonomi desa yang sah, dan keberadaannya hampir merata di seluruh Indonesia. Penguatan BUMDes bisa dilakukan dengan manajemen profesional, transparansi, serta orientasi bisnis yang sesuai potensi desa.
Sementara itu, sektor wisata menjadi penggerak ekonomi kreatif yang relatif cepat menghasilkan pendapatan. Di Klakah, pengelolaan wisata Ranu Klakah dapat dijadikan model pengembangan ekonomi desa berbasis potensi alam yang berkelanjutan.
Kedua strategi ini realistis karena:
Tidak membutuhkan modal besar,
-
Sudah memiliki dasar hukum dan kelembagaan,
Memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga,
Dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap pembangunan desa.
5. Peran Keterlibatan Masyarakat dan Transparansi terhadap Keberhasilan Inovasi
Keterlibatan masyarakat dan transparansi merupakan fondasi utama keberhasilan inovasi pendanaan desa. Tanpa partisipasi warga, program sebaik apa pun akan sulit berjalan.
Di Klakah, masyarakat memiliki budaya gotong royong yang kuat. Ketika dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program, mereka akan lebih mendukung dan menjaga keberlanjutan hasil pembangunan.
Transparansi keuangan juga menjadi hal yang wajib. Dengan membuka informasi penggunaan dana melalui papan pengumuman, laporan publik, atau situs web desa, kepercayaan masyarakat dapat terbangun.
Sebaliknya, jika pengelolaan dana tidak transparan, akan muncul kecurigaan, konflik, dan penurunan partisipasi. Oleh sebab itu, keterlibatan dan keterbukaan harus berjalan beriringan untuk memastikan akuntabilitas pembangunan desa.
6. Peran Mahasiswa dan Generasi Muda dalam Mendorong Inovasi Pendanaan Desa