Profesionalitas dan transparansi pengelola,
Kesesuaian jenis usaha dengan kebutuhan masyarakat,
Dukungan dan partisipasi warga,
Pengawasan keuangan yang akuntabel.
Kegagalannya sering kali terjadi karena kurangnya kompetensi manajerial, perencanaan usaha yang lemah, serta minimnya strategi promosi dan jaringan pasar.
b. Pengembangan Wisata Alam dan Edukatif
Kawasan Ranu Klakah memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber pendapatan desa melalui pengembangan wisata alam, agrowisata, serta wisata edukasi.
Contohnya, wisata memancing, wisata pertanian organik, hingga kuliner khas desa.
Agar berhasil, pengelolaan wisata harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama, ditunjang fasilitas yang memadai, dan promosi digital yang menarik.
Kegagalannya umumnya terjadi akibat kurangnya perawatan, pengelolaan yang tidak profesional, serta minimnya kerja sama antar pihak.
c. Kemitraan dengan Dunia Usaha melalui Program CSR
Klakah bisa menjalin kolaborasi dengan perusahaan sekitar Lumajang melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Dana CSR bisa diarahkan untuk pembangunan sarana umum, pelatihan wirausaha, atau program lingkungan berkelanjutan.
Faktor penentu keberhasilan antara lain komunikasi yang efektif dengan pihak swasta, transparansi penggunaan dana, serta kesesuaian program CSR dengan kebutuhan warga.
d. Pengelolaan Sampah dan Energi Berbasis Desa
Inovasi lainnya adalah membentuk bank sampah desa atau unit pengelolaan limbah organik menjadi kompos yang dapat dijual. Desa juga bisa mengembangkan energi biogas dari kotoran ternak.
Agar berhasil, dibutuhkan dukungan masyarakat, edukasi pengelolaan sampah, serta akses pasar bagi hasil daur ulang. Jika partisipasi rendah dan tidak ada sistem pengelolaan berkelanjutan, inovasi ini mudah gagal.